Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Makna "Bahagia" dari Anak Kecil di Masa Pandemi

17 Juni 2020   00:10 Diperbarui: 17 Juni 2020   00:10 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin dewasa,mungkin kita juga menjadi pengecut karena sudah banyak kekecewaan yang sudah kita telan. Kekecewaan akan keadaan yang tiba tiba berubah ,kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah yang berubah rubah, kekecewaan kondisi financial yang sedang krisis, dsb nya.

Kadang Kita juga terlalu larut dengan masa lalu yang membuat kita tidak bahagia, padahal inilah yang menampar dan menyakiti kita berkali Kali. Padahal kejadiannya mungkin hanya sekali,harusnya sakitnya satu kali saja yaitu pada saat kejadian,tapi memang tidak mudah juga.

Ya, mungkin sulit untuk memulainya dari awal. Tapi ingat, Kita semua selalu punya KESEMPATAN untuk memulai semua KEMBALI, sekali lagi bahkan berkali Kali lagi, sehancur apapun keadaan Kita.

Semua yang hancur akan berlalu, semua yang hancur akan pulih dan dipulihkan. Jangan kalah dengan keadaan dan diri sendiri. Tidak usah banyak mengeluh, jalani saja kondisi saat ini dengan "ber-ADAPTASI-" untuk bisa survive . Boleh saja keadaan membuat kita mundur selangkah, namun untuk menjadikan kita berkali lipat lebih MAJU di masa yang baru (New Normal ) .

Karena kita semua bukan pengecut,karena tidak ada satu orang atau kejadian pun yang bisa menghalangi kita untuk menjadi pribadi yang lebih BAIK selain DIRI KITA SENDIRI.

Just be happy

Salam sayang
-Ayu Hendranata-

Sumber inspirasi : The philosophy of crayon

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun