Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mau Jadi Presiden? Setialah Selalu Pada Impian Masa Mudamu

4 Februari 2019   10:48 Diperbarui: 4 Februari 2019   13:03 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Setialah Selalu Pada Impian Masa Mudamu

Ketika ditanya apa mimpi putri kami yang kini masih berusia 8 tahun saat besar nanti ? Dia selalu spontan menjawab ingin menjadi Presiden , Menteri Keuangan, atau mau jadi Birokrat seperti Papanya, dan bahkan menjadi pelukis terkenal dunia jawabnya.

Tidak ada yang mustahil bagi seorang anak, bukan? Sama halnya seperti seorang Presiden Jokowi sekali pun, yang mungkin tidak pernah bermimpi untuk memimpin negeri ini. Semua punya kesempatan yang sama untuk bermimpi.

Kemudian coba tanyakan pertanyaan sama kepada anak SMP atau SMA,  kemungkinan kita akan menerima jawaban yang lebih praktis.

Rasanya pertambahan usia makin mendorong kita untuk makin mundur dari mimpi mimpi kita dan merubahnya menjadi sesuatu yang lebih realitis untuk di kejar.

Sedangkan saya sendiri sejak kecil mempunyai mimpi yang sangat spesifik. Saya membuatnya dalam daftar tulisan di buku "Kuning" yang masih saya simpan hingga kini. Karena saya sangat percaya dengan kekuatan sebuah kata kata dan juga pikiran yang akan mempengaruhi semesta. 

Bagaimana saya bermimpi ingin menjadi seseorang yang mandiri dalam bidang yang saya geluti, bagaimana saya bermimpi untuk memiliki sesuatu yang saya inginkan mulai dari fisik, bentuk,warna, akan seperti apa, dan sebagainya yang sangat spesifik saya tulis dalam buku kuning.

Pada usia 10 tahun tak masalah jika memupuk mimpi mimpi itu dengan inspirasi, " Kamu bisa jadi apa pun yang kamu mau selama kamu percaya punya kemampuan". Dan pada usia 12 tahun, kita memberi tepuk tangan bagi prestasi prestasi bintang idola dan terus mengisi album. 

Saya ingat betul bagaimana saya ingin sekali bertemu Celine Dion sedari kecil, minimal bisa nonton konsernya langsung di Las Vegas dan semesta mengijinkannya menjadi sebuah kenyataan.

Tapi pada usia sekitar 14 tahunan, kebanyakan anak sudah mulai melepaskan diri dari tim idola mereka. Mereka mulai menyadari keterbatasan keterbatasan diri.

Realitas pun kian terlihat jelas. Kadang kadang para orang tua bahkan membantu mereka untuk membuat kesimpulan ini.

Saya mulai mempertanyakan sikap optimis dan support untuk putri kami kelak. Kapankah seorang ibu perlu membantu mengarahkan kembali impian anak, kalau itu perlu?  

Bagaimana kalau anak kita masih saja melekat pada impiannya setelah dia melewati usia yang diharapkannya? Apakah ibunya akan melindunginya dan mendorongnya untuk terus mencapainya?

Saya dulu selalu membayangkan bagaimana ingin menjadi enterpreneur yang sukses dan bisa menciptakan pasar sendiri. Kedua orang tua saya,terutama Ibu saya selalu mendorong saya untuk bisa menjadi wanita yang mandiri. 

Dukungan mereka selama bertahun tahun menyuntik semangat saya dengan keberanian untuk membiarkan diri ini melewati banyak rintangan.

Namun, tahukah anda?  Salah satu mobil dan rumah impian yang saya dapat merupakan hasil kerja keras dari kemandirian yang saya ciptakan. Jangan lihat bagaimana hasilnya ,tapi proses didalamnya yang saya lalui tidak mudah.

Soal menjadi seorang wirausaha yang sukses atau best enterpreneur mungkin masih jauh dari jangkauan. Maksud saya,secara realistis kemungkinannya jauh. Tetapi percayalah mengejar mimpi itu dipastikan adalah kegiatan yang menyenangkan. Selagi bermimpi itu masih GRATIS, benar tidak ?

Saya kemudian menemukan sebuah kutipan yang sangat berpengaruh "Keberhasilan seorang anak itu adalah memiliki seorang ibu yang menjadi penggemar fanatiknya". Seakan menjadi motto baru saya dan terus menjalani proses untuk bertumbuh ini. Jadi jangan heran mengapa banyak orang orang sukses tak lepas dari peran, doa serta support seorang Ibu.

Sebaris kalimat dari Thoreau :"Berjalanlah dengan rasa percaya diri menuju mimpi mimpimu. Jalani hidup yang pernah kau impikan".

Saya berharap putri kami bisa menjadi seperti apa yang diharapkannya. Dengan doa, usaha dan semesta selalu mendukungnya melakukan apapun yang terbaik dan bermanfaat bagi orang banyak di kemudian hari. Dan kelak bisa tersenyum saat dia menjadi salah satu pemimpin negeri ini berdiri di tengah masyarakat yang mencintai lukisan lukisan hasil karyanya.

Love
Ayu Hendranata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun