Mohon tunggu...
Ayu Safira
Ayu Safira Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Strategi Bank Syariah dan Ekonomi di Era Pandemi

13 November 2020   13:47 Diperbarui: 13 November 2020   13:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktanya adalah Indonesia merupakan negara yang membutuhkan modal dari luar negeri. Maksudnya apa? Jika suatu negara pendapatan eksportnya lebih kecil daripada kebutuhan importnya (import barang dan import jasa), negara itu membutuhkan devisa dari luar negeri untuk bisa menutup defisit dari eksport-importnya. Sehingga untuk menambal defisit tersebut, maka harus mengambil langkah yaitu mencadangkan devisa dengan menaikan eksport dan sebagainya.

     Defisit pemerintah ini sebenarnya bisa ditambal dengan menggunakan penjualan surat berharga pemerintah yang dibeli oleh dalam negeri dan dibeli oleh asing. Sebelum krisis covid-19 asing itu memiliki sekitar 37-38% dari surat berharga rupiah pemerintah. Namun untuk saat ini, mungkin sekitar tinggal 30-31%.

Referensi:

Peluang dan Tantangan Perbankan Syari'ah di Indonesia "H.A. Khumaidi Ja'far"

Ketahanan dan Strategi Indonesia Menghadapi Dampak Covid-19 "LPPI Virtual Seminar #3 (23, Mei 2020)"

Oleh: Siti Uswatun Hasanah (41702080)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun