"Sekarang kau berurusan dengan kakak kelas yang galak, kau masih mau bertahan menyukai Kak Arfan atau berhenti?" Tanya Mey.
"Aku masih menyukainya"
"Apa kau tidak takut dengan ancamannya tadi"
"Itu hanya gertakan, lagian aku menyukai Kak Arfan diam diam jadi semuanya akan baik-baik saja" Ucap Cassiel sambil meyakinkan dirinya sendiri.
Setelah itu mereka memutuskan untuk pulang kerumahnya.
***
Malam hari
Cassiel kini sedang berada di dekat jendelanya sambil menyaksikan gelap dan dinginnya malam.
Ia menatap bulan di langit yang di temani ribuan bintang
"Bulan itu bagaikan Kak Arfan, dan ribuan bintang itu orang orang yang menyukainya termasuk aku.
Diriku bagaikan bintang, bintang yang letaknya sangat jauh dari bulan yang sinarnya tak begitu terang berbanding dengan bintang bintang lain yang jauh lebih terang"
Cassiel menghembuskan nafas kasar lalu menutup jendela dan naik ketempat tidur dan tidur dengan lelap.
***