Konsep pendidikan anak usia dini yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara merupakan gabungan dari konsep pendidikan Froebel dan Montessori. Meskipun tidak diterapkan seutuhnya, namun Ki Hajar Dewantara menjadikan konsep pendidikan Froebel dan Montessori sebagai inspirasi untuk mengembangkan pendidikan anak usia dini di Indonesia secara optimal sesuai dengan lingkungan sosial, dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Ki hajar Dewantaea memasukkan konsep pendidikan yang didasarkan pada budaya luhur bangsa Indonesia terutama dalam pendididkan watak, kesusilaan, dan agama, serta menggunakan permainan tradisional sebagai sarana kegiatan belajar anak.Â
Pembelajaran Panca Indera yang menjadi inti dalam konsep pendidikan Montessori juga diadopsi oleh Ki Hajar Dewantara. Menurutnya, pendidikan bagi anak tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran indera dengan kegiatan bermain untuk anak. Konsep Froebel dalam pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara dapat terlihat dalam penggunaan konsep bermain sebagai bagian dari kegiatan belajar anak. Ki Hajar Dewantara mengungkapkan bahwa kegiatan bermain dapat membentuk jiwa yang merdeka, mandiri bagi anak, dan dengan adanya alat permainan tradisional dapat membentuk sosok anak yang mencintai budaya bangsanya sendiri (Masnipal, 2013).Â
Sumber:Â
Ansari, A., & Winsler, A. (2014). Montessori public school pre-K programs and the school readiness of low-income Black and Latino children. Journal of Educational Psychology, 106(4), 1066--1079.
Bredekamp, S. (2017). Effective Practices in Early Childhood Education: Building a Foundation. NYC: Pearson.
Lillard, A. S. (2005). Montessori: The science behind the genius. New York: Oxford University Press.Â
Lillard, A. S., & Else-Quest, N. M. (2006). An evaluation of Montessori education. Science, 313, 1893--1894. Â
Masnipal. (2013). Siap menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta: PT. Gramedia.
Morrison, G. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H