Kemudian, lembaga keluarga seharusnya bisa turut serta berkontribusi dalam pendidikan karakter ini, tetapi harus kita sadari sama-sama bahwa tidak semua keluarga mengerti mengenai pendidikan karakter dan juga tidak semua peserta didik memiliki keluarga yang utuh sehingga mampu membimbing anak-anaknya memiliki karakter yang baik.
KESIMPULAN
Pandemi covid-19 merubah tatanan pendidikan indonesia secara mendasar. Pembelajaran tatap muka yang terkesan kuno dan membosankan berubah menjadi menggunakan teknologi terkini. Ruang kelas tergantikan dengan layar gawai yang didalamnya bisa kita lihat wajah peserta didik lainnya dari berbagai tempat yang berbeda.Â
Namun, kemajuan teknologi dan keterbatasan akses pengawasan tenaga pendidik terhadap peserta didik membuat penanaman pendidikan karakter tidak berjalan semestinya. Adanya pandemi covid-19 ini dan diiringi dengan pembelajaran jarak jauh membuat karakter peserta didik mengalami kemunduran.
Berbagai contoh nyata yang ditemukan oleh penulis sendiri dari kemunduran karakter peserta didik sebagai dampak dari pandemi covid-19 dan pembelajaran jarak jauh adalah kecanduan bermain handphone, menyontek, tutur kata menggunakan bahasa yang kurang baik, berbohong, bolos sekolah, menggunakan atribut dan seragam yang tidak sesuai dengan ketentuan di sekolah, lalai dalam mengatur buku pelajaran, dan sering menunda-nunda tugas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H