Selain itu, muda-mudi juga bisa untuk memilah-milah konten mana yang bagus untuk dilihat. Kita juga harus membentengi diri dari konten yang dikonsumsi, sehingga tidak memunculkan hawa negatif yang akan menganggu kesehatan mental pemuda-pemudi. Cara lain adalah, meningkatkan empati kepada sesama.Â
Jika ada teman atau orang terdekat yang mengeluh tentang pekerjaannya, tentang keluarga, atau tentang kondisi ekonominya, usahakan untuk tetap berada disampingnya. Walaupun tidak bisa membantu banyak, setidaknya kita sudah membantunya untuk meringankan bebannya dan mereka percaya bahwa masih ada orang-orang yang peduli walaupun mereka dalam keadaan yang bermasalah.
Referensi:
Ostergaard, S. D. (2017). Taking Facebook at face value: Why the use of social media may cause mental disorder. Acta Psychiatrica Scandinavica, 136, 439–440. https://doi.org/10.1111/acps. 12819
Perlman, D., & Peplau, L. A. (1982). Theoretical approaches to loneliness. In Loneliness: A sourcebook of current theory, research and therapy (pp. 123–134).
Slater, A., Varsani, N., & Diedrichs, P. C. (2017). # fitspo or# loveyourself? The impact of fitspiration and self-compassion Instagram images on women’s body image, self-compassion, and mood. Body Image, 22, 87–96. https://doi.org/10.1016/j.bodyim.2017.06.004
Stallard, P., Richardson, T., & Velleman, S. (2010). Clinicians’ attitudes towards the use of computerized cognitive behaviour therapy (cCBT) with children and adolescents. Behavioural and Cognitive Psychotherapy, 38, 545–560. https://doi.org/10.1017/S1352465810000421
Swallow, S. R., & Kuiper, N. A. (1988). Social comparison and negative self-evaluations: An application to depression.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI