Mohon tunggu...
ayu adeliasani
ayu adeliasani Mohon Tunggu... Akuntan - Berbagi Ilmu

Belajar Belajar Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perencanaan Tata Letak Dan Fasilitas dan perencanaan proses jasa dan perancangan sistem kerja

9 Mei 2021   13:58 Diperbarui: 9 Mei 2021   15:01 13231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Materi 1 Perencanaan Tata Letak Fasilitas
Materi 2  Perencanaan Proses Jasa Dan Perancangan Sistem Kerja

Kelompok 3                                            Manajemen Operasional
Anni Oktari                                             171011250243
Ayu adelia sani                                      171011250339
Linda                                                         171011250344
Nur Azizah                                              171011250013
Siti Nabila Angsar                                171011250195    

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan  efektivitas kegiatan produksi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup atau keberhasila suatu perusahaan. Peralatan produksi yang canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan tata letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normal harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak yang tidak berubah-rubah, maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil.  Untuk setiap Perusahaan maupun Organisasi lainnya tentunya mereka membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Organisasi-organisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan para konsumen. Setiap waktu pasti akan banyak perusahaan-perusahaan berdiri, dan itu salah satunya sudah dipastikan akan menjadi kompetitor-kompetitor dari perusahaan yang kita jalani ini. Dengan akan adanya kompetitor yang bermunculan tentunya kita harus mencari cara agar dapat bersaing dengan kompetitor tersebut. Salah satu caranya adalah mencari inovasi-inovasi yang menarik agar dapat bertahan lama di industri tersebut.
Dengan demikian, agar perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, maka perusahaan tersebut harus meningkatkan kualitas produk dan jasa yang dihasilkannya serta melakukan inovasi terhadap produk dan jasa yang dihasilkan tersebut dengan cara membuat desain/rancangan produk dan jasa serta seleksi proses jasa sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing dan lebih unggul dari perusahaan lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tata Letak (Layout) Fasilitas/Pabrik

Tata letak fasilitas adalah suatu perencanaan yang terintegrasi dari aliran atau arus komponen-komponen suatu produk (barang dan atau jasa) di dalam sebuah sistem operasi (manufaktur dan atau non manufaktur) guna memperoleh interelasi yang paling efektif dan efesien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan serta penanganan dan pemindahan bahan, barang setengah jadi, dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya.

2. Perancangan Tata Letak

Menurut Apple (1990, p3), perancangan tata letak fasilitas berperan penting sebagai berikut :  
•Suatu perencanaan aliran barang yang efisien merupakan prasyarat untuk mendapatkan produksi yang ekonomis.
•Pola aliran barang yang merupakan dasar bagi perencanaan fasilitas fisik yang efektif.
•Perpindahan barang merubah pola aliran statis menjadi suatu kenyataan yang dinamis, menunjukkan cara bagaimana suatu barang dipindahkan.
•Susunan fasilitas yang efektif disekitar pola aliran barang dapat menghasilkan pelaksanaan yang efisien dapat meminimumkan biaya produksi.
•Biaya produksi minimum dapat memberikan keuntungan maksimum.

3. Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Fasilitas

Menurut Sritomo (1992, p53), secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga akan dapat digunakan untuk menaikkan moral kerja dan performansi kerja dari operator. Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan memberikan beberapa keuntungan-keuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut:

Menaikkan Output Produksi.
Biasanya tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, man hour yang lebih kecil, dan mengurangi jam kerja mesin.

Mengurangi Waktu Tunggu (Delay).
Mengatur keseimbangan antara waktu untuk operasi produksi dan beban dari masing-masing departemen atau mesin sehingga akan mengurangi delay yang berlebihan.

Mengurangi Proses Pemindahan Bahan (Material Handling).
Tata letak yang baik akan lebih menekankan untuk meminimalkan aktivitas-aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung. Hal ini akan mendapatkan penghematan akan biaya perpindahan bahan, pendayagunaan yang lebih baik akan pemakaian mesin, tenaga kerja atau fasilitas produksi, mengurangi work in process, menyingkatkan proses manufaktur, mengurangi kemacetan dan lainnya.

4.Prosedur Atau Metode


Langkah berikutnya adalah menetapkan prosedur atau metode pengaturan tata letak /peralatan. Disini ada 4 macam tata letak, yaitu :

Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi (Product Layout).

Produk layout pada umumnya digunakan untuk pabrik yang memproduksi satu macam atau kelompok produk dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang lama. Dengan layout berdasarkan aliran produksi maka mesin dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut prinsip mesin after mesin . Mesin disusun menurut urutan proses yang ditentukan pada pengurutan produksi, tidak peduli macam/ jenis mesin yang digunakan. Tiap komponen berjalan dari satu mesin ke mesin berikutnya melewati seluruh daur operasi yang dibutuhkan.

Dengan layout dengan tipe ini, suatu produk akan dikerjakan sampai selesai didalam departement tanpa perlu dipindah-pindah ke departement lain. Disini bahan baku akan dipindahkan dari satu operasi ke operasi berikutnya secara langsung sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama dari layout ini adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan dalam aktifitas produksi.

Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (Fixed Position Layout).
Merupakan metode pengaturan suatu fasilitas produksi seperti mesin, manusia, dan komponen lainnya yang bergerak menuju komponen produk utama yang berada pada posisi tetap. Biasanya tata letak ini digunakan untuk kegiatan produksi yang menghasilkan produk - produk dengan skala ukuran yang besar seperti pesawat terbang, kapal laut, dan lainnya. Tata letak tipe ini dapat ditunjukkan dalam contoh berikut :
   
Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk.
Merupakan tata letak yang didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat. Dalam hal ini pengelompokan tidak didasarkan pada kesamaan jenis produk akhir, tetapi dikelompokkan berdasarkan langkah pemprosesan, bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai. Tata letak tipe ini dapat ditunjukkan dalam contoh berikut:

Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (Process Layout).
Merupakan metode pengaturan dan penempatan segala mesin dan peralatan produksi yang memiliki tipe / jenis sama kedalam satu departemen. Jadi mesin dikelompokkan sesuai dengan kesamaan proses atau fungsi kerjanya. Tata letak ini cocok untuk produksi produk dengan variasi produknya tinggi dan volume produksinya rendah. Tata letak tipe ini dapat ditunjukkan dalam contoh berikut :
 

5. Rancangan proses


A.Seleksi proses
Merupakan keputusan penting yang harus diambil oleh para manajer operasi adalah keputusan yang meliputi rancangan proses fisik untuk memproduksi barang dan jasa
Terdapat 3 tipe aliran yang membedakan pada proses produksi yang berdasarkan pada produk atau urutan operasi, yaitu :
 a. Aliran Garis
merupakan produk terstandarisasi dan mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pola aliran garis biasanya efisien tetapi juga tidak fleksibel.
Contoh : Produksi mie instant, surat kabar, dll.
Aliran garis ini memiliki 2 tipe produksi, diantaranya :
-Produksi Massa
Memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya (repetitive process).
Contoh : operasi lini perakitan seperti industri mobil.
-Produksi Terus menerus
Ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama, biasanya operasi ini disebut industri proses.
 Contoh : industri kimia, kertas, bir, listrik dan telepon.

b. Aliran Intermiten
Pola aliran intermiten sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena operasinya menggunakan oeralatan serba guna dan tenaga kerja berketerampilan tinggi. Pola ini dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak distandarisasi atau volume produksinya rendah, karena pola ini adalah paling ekonomis dan melibatkan risiko paling kecil.
Contoh : Produksi furniture dan kerajinan lainnya


c. Aliran Proyek
Aliran ini digunakan unuk memproduksi produk-produk khusus atau unik. Biasanya setiap unit produk dibuat sebagai sauatu barang tunggal. Dalam proyek tidak terdapat aliran produk tetapi terdapat suatu urutan/rangkaian operasi. Masalah signifikannya adalah perencanaan, sceduling dan pengawasan kegiatan-kegiatan individual yang mengarahkan penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Contoh : Pesawat, kapal, kereta api, jembatan, gedung, seni, konser, bangunan atau film dll.
proses produksi berdasarkan tipe langganan dibagi dua, yaitu :
•    Proses Produksi untuk Pesanan.
Produknya ditentukan oleh pemesan jadi variasi produk pun tinggi karena mengikuti kemauan pemesan, dan karena banyaknya variasi maka biaya yang dibutuhkan pun akan lebih mahal. Faktor terpenting dalam pelaksanaan proses produksi untuk pesanan adalah waktu penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, harus dilakukan kesepakatan waktu penyelesaian terlebih dahulu.
Contoh : penjualan case hp dengan sistem custom, pembuatan perahu, pembuatan bangunan dan lainnya.
•    Proses Produksi untuk Persediaan
Yang menjadi pembeda disini adalah pada proses produksi untuk persediaan produknya ditentukan oleh produsen jadi variasi produk pun rendah karena hanya mengikuti ketetapan dari pihak produsen, dan biaya yang dibutuhkan pun akan lebih murah. Faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi (persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan, pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari persediaan.
Contoh : industri konveksi, rumah makan siap santap, meubel dan lainnya.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut :

B.    Keputusan Seleksi Proses
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan seleksi proses :
•Kebutuhan modal.
•Kondisi pasar.
•Tenaga kerja
•Bahan mentah
•Teknologi
•Ketrampilan manajemen

C.    Strategi Proses Produk
Dalam beberapa hal, strategi perusahaan dikembangkan hanya dari sudut pandang produk dan pasar. Hal ini membatasi perusahaan dalam suatu pilihan hanya pada dimensi matrik. Dengan mengetahui dimensi proses, perusahaan dapat mengungguli persaingan dalam proses operasi, sehingga memperluas pilihan strategi yang tersedia dan memungkinkan untuk menggunakan operasi sebagai senjata strategi perusahaan. Strategi proses produk adalah sebuah keputusan penting yang dilakukan oleh manajer operasi dalam menemukan cara produksi yang terbaik mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya dan manajerial lain.
Strategi proses produk memiliki 4 strategi proses, diantaranya :
•Fokus pada Proses (Process Focus)
Adalah sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di sekitar proses-proses untuk memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya tinggi pada tempat yang disebut .
Contoh : Dalam sebuah pabrik, proses yang ada mungkin berupa departemen yang menangani pengelasan, penghalusan, dan pengecatan.


•Fokus Berulang (Repetitive Focus)
Adalah proses produksi yang menggunakan modul yang berorientasi pada produk. Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya yang sering berada dalamproses yang kontinu
Contoh : perakitan mobil dan peralatan rumah tangga


•Fokus pada Produk (Product Focus)
Sebuah proses berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah.
Contoh : Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bola lampu.


•Fokus Berulang (Repetitive Focus)
Adalah proses produksi yang menggunakan modul yang berorientasi pada produk. Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya yang sering berada dalamproses yang kontinu.
Contoh : perakitan mobil dan peralatan rumah tangga


•Fokus pada Produk (Product Focus)
Sebuah proses berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah.
Contoh : Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bola lampu.


•Fokus Kustomisasi Massal (Mass Customization)
Kustomisasimassal merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik secara cepat dan murah. Namun, kustomisasi massal bukan hanya mengenai keragaman produk, tetapi juga bagaimana secara ekonomis mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan menginginkannya dengan tepat.
Contoh : Jasa penjahit pakaian.

D.    Perancangan Jasa

Pengertian Jasa
Jasa adalah suatu yang tidak bisa diraba seperti barang, namun jasa disini adalah berupa suatu layanan yang dapat dinikmati oleh konsumen. Dalam perancangan jasa produk yang diberikan itu berupa pelayanan
Berikut Faktor-faktor keputusan yang Perlu Dipertimbangkan dalam Perancangan Jasa :
1.Lini pelayanan yang ditawarkan
Organisasi jasa harus memutuskan seberapa luas lini pelayanan yang akan ditawarkan.
contoh : perusahaan asuransi harus memutuskan apakah akan menawarkan asuransi kehidupan atau kekayaan, atau keduanya.


2.Ketersediaan pelayanan
Perusahaan harus menentukan lokasi fasilitas-fasilitas untuk memberikan pelayanan yang baik, apakah satu lokasi terpusat atau tersebar di berbagai daerah.


3.Tingkat pelayanan
Organisasi harus menyeimbangkan antara tingkat pelayanan yang diberikan kepada para langganannya dengan kebutuhan untuk beroperasi secara ekonomik pada saaat yang sama.


4.Garis tunggu dan kapasitas pelayanan
Salah satu pertimbangan yang paling penting desain jasa adalah keputusan-keputusan yang menyangkut antara biaya waktu yang dikeluarkan konsumen untuk menunggu dan dilayani dengan biaya penyediaan kapasitas pelayanan yang lebih besar untuk mengurangi waktu menunggu.


5.Kerangka Rancangan Jasa
a. Pelanggan, dalam pelayanan jasa tentunya adanya pelanggan menjadi hal yang paling penting
b. Strategi, dipakai untuk mengarahkan segala aspek dari penyerahan jasa
c. Manusia, karyawan yang bersangkutan dari perusahaan jasa tersebut
d. Sistem, sistem fisik dan prosedur yang akan dipakai


6.Menetapkan Strategi dan Produk Jasa
        Strategi jasa diperlukan untuk menentukan bidang apa yang ingin dijalankan pada perusahaan tersebut. Strategi ini memberikan pedoman untuk merancang produk, sistem penyerahan dan pengukuran. Strategi jasa memberikan suatu pandangan tentang macam dan jenis jasa apa yang akan disajikan oleh perusahaan


7.Sistem Penyerahan Jasa
         Sistem penyerahan jasa terdiri dari unsur-unsur fisik dan tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi jasa tersebut. Biasanya kelima unsur berikut ini dipertimbangkan sebagai bagian dari sistem penyerahan jasa :
• Teknologi, Tingkat otomasi, peralatan, tingkat integrasi vertikal.
•Aliran proses, Urutan kejadian yang digunakan untuk memproduksi jasa.
•Jenis proses, Jumlah kontak yang terlibat, tingkat pelayanan dan integrasi.
•Lokasi dan ukuran, Tempat dimana proses jasa dialokasikan, ukuran dari masing-masing tempat.
•Tenaga kerja, adanya keterampilan, jenis organisasi, sistem imbalan, tingkat partisipasi

E. Perancangan Sistem Kerja  
Perancangan Sistem Kerja merupakan suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Perancangan sistem kerja bertujuan untuk menghasilkan suatu sistem kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE). Perancangan sistem kerja merupakan faktor penting dalam manajemen operasi karena selain berkaitan dengan produktivitas juga menyangkut faktor tenaga kerja yang melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Perusahaan harus memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efesien dan efektif,mampu merangsang para karyawannya untuk bekerja secara produktif, mampu menekan rasa kebosanan dan meningkatkan kepuasan dalam bekerja.
Terdapat 2 elemen penting dalam perancangan sistem kerja, yaitu rangcangan kerja dan pengukuran kerja.
- Rancangan Kerja (Job design) adalah rincian isi dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan, yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan,dimana tugas itu dikerjakan, dan hasil apa yang diharapkan. Tujuan dari rancangan kerja adalah untuk menciptakan suatu sistem kerja yang produktif dan efesien. Rancangan kerja harus dalam bentuk tertulis, sehingga ada dokumen yang dapat menjadi rujukan, dan dimengerti serta disepakati oleh pihak manajemen perusahaan maupun para karyawan
- Pengukuran Kerja (Work Measurement) adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada suatu perusahaan. Pengukuran kinerja bertujuan untuk memotivasi karyawan agar dapat mencapai sasaran perusahaan dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar menghasilkan tindakan yang diinginkan oleh perusahaan
Komponen pembentuk sistem kerja antara lain :
a. Manusia
b. Bahan
c. Mesin
d. Lingkungan Kerja
e. Ergonomi

Dalam melakukan analisa terhadap suatu rancangan kerja,diterapkan prinsip-prinsip studi waktu dan gerakan ("Time and Motion Study" ). Tujuan dari penerapan prinsip-prinsip studi waktu dan gerakan ini adalah untuk menghilangkan waktu menunggu, melakukan minimasi terhadap waktu proses dan inspeksi, dengan memperhatikan efektivitas proses yang terjadi.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga akan dapat digunakan untuk menaikkan moral kerja dan performansi kerja dari operator. Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan memberikan beberapa keuntungan-keuntungan dalam sistem produksi

Dan juga untuk rancangan proses dibuat untuk memudahkan proses produksi itu sendiri. Selain itu dengan adanya rancangan proses juga memudahkan untuk mengelompokkan dari tipe-tipe proses produksi yang ada, dan juga dapat lebih mudah dalam memperkirakan setiap biaya yang dikeluarkan dan peralatan yang akan digunakan sesuai tipenya nanti tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://e-journal.uajy.ac.id/388/3/2EA16959.pdf&ved=2ahUKEwiGnqGk3qPwAhVYH7cAHedgC_QQFjABegQIAxAG&usg=AOvVaw3mOs1vWHsFr5v9qLrbgIlZ
https://blud.co.id/wp/2020/23/pengakuan-unsur-laporan-keuangan-blu-blud/
http://blogriyani.blogspot.com/2010/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://ekonominator.blogspot.com/2016/10/manajemen-operasional-perancangan.html
http://ilhamrespati.blogspot.com/2017/07/perancangan-proses-jasa-dan-perancangan.html
http://kamusbisnis.com/arti/mass-production/
https://ilmumanajemenindustri.com/sistem-produksi-menurut-aliran-proses-produksi/
http://kumpulanmeterikuliah.blogspot.com/2016/10/manajemen-operasional.html?m=1
http://ana_dwi_pertiwi.staff.gunadarma.ac.id
https://www.coursehero.com/file/16246571/BAB-8-pERANCANGAN-SISTEM-KERJA/
http://kuliahmanajemenundip.blogspot.com/2016/05/manajemen-operasional-pengukuran-kerja.html?m=1
https://www.kajianpustaka.com/2020/02/pengukuran-kinerja-pengertian-tujuan-syarat-model-dan-proses.html
http://indonugraha.blogspot.com/2014/10/makalah-perencanaan-sistem-kerja.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun