Mohon tunggu...
Ayu Saptarika
Ayu Saptarika Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

For writing inquiries DM my Instagram @ayuliqui. Book sell at Kinokuniya Grand Indonesia. E-book '3 ON 3' at Lontara Apps.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Hindari Membuang Makanan dengan Cerdas Mengelola dan Memasak

12 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 13 Oktober 2024   13:48 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para panelis diskusi (dari kiri ke kanan) Chef Simon, Ifan Martino, Yuvlinda Sutanta, dan Herman Andryanto sebagai Moderator, IFI Jakarta.(Dokumentasi Pribadi)

Setujukah Anda bila mata sering lebih "lapar" daripada perut? "Lapar mata" alias tergiur secara visual sering membuat seseorang membeli atau mengambil makanan berlimpah tapi tidak dihabiskan. 

Sayangnya, membuang makanan sama dengan membuang uang di tempat sampah! Cerdas mengelola dan memasak, serta membeli makanan sesuai kebutuhan adalah beberapa cara agar makanan bisa dimanfaatkan optimal.

Tergiur dengan masakan Prancis? Siapapun sulit menolaknya! Cita rasa khas dan teknik penyajian cantik kerap membuatnya disebut seni kuliner Prancis. Demo masak makanan Prancis dan diskusi menarik bertajuk Food Loss in Indonesia: A State of Play & How to Avoid It diadakan di bulan Oktober 2024 ini, bermanfaat untuk memahami pengelolaan dan pengolahan bahan pangan. 

Aktivitas ini diselenggarakan di Institut Francais Indonesia (IFI) Thamrin, Jakarta yang bekerja sama dengan Kedutaan Prancis Indonesia dalam pekan ‘Le goût de France, Cita Rasa Prancis, J’adore!’

Sekilas tentang IFI, dulu mungkin pernah mendengar nama CCF (Centre Culturel Français) sebagai pusat bahasa dan kebudayaan Prancis. Di tahun 2012, CCF berubah menjadi IFI (Institute Français d’Indonésie). IFI berfokus pada bidang kebudayaan, bahasa, dan kerjasama ilmiah & universitas Prancis dan Indonesia. IFI hadir di 4 kota di Indonesia: Bandung, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta.

Penulis Bersama Chef Simon. (Dokumentasi Pribadi)
Penulis Bersama Chef Simon. (Dokumentasi Pribadi)

Demo masak Ratatouille dan Crêpes dilakukan oleh Chef Simon Baudoin. Beliau adalah Chef professional Apéro Coffee & Co., Bandung. Selanjutnya, diskusi dimoderatori oleh Herman Andryanto selaku Co-Founder of FoodCycle dengan menghadirkan pembicara, yaitu Yuvlinda Susanta – Deputy Chairman on SDG, Legislation, & Public Policy Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia, Ifan Martino – Development Planner, Directorate of Food & Agriculture Bappenas, dan Chef Simon Baudoin. 

Pengetahuan tentang pengelolaan makanan dan sisa makanan alias manajemen Food Loss & Waste (FLW) penting untuk dipahami. Pengetahuan ini diperlukan agar masyarakat menghindari aktivitas membuang makanan. Apabila terpaksa dibuang, upayakan sisa makanan seminim mungkin.

Chef Simon menceritakan pengalaman hidupnya di Lembang, Bandung, banyak petani yang bercocok tanam monokultur alias menanam satu jenis tanaman saja. Akibatnya, saat panen terjadi produksi berlebih dan harganya jatuh. 

Sebaliknya, saat musim tanam petani tidak punya uang karena tidak ada hasil bumi yang siap dijual. Jika terjadi produksi berlebih, banyak petani terpaksa menjual sayuran setengah harga. Bahkan jika sudah tidak tahu harus dialokasikan ke mana, sayur-mayur tersebut dibuang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun