Mohon tunggu...
Ayu Saptarika
Ayu Saptarika Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

For writing inquiries DM my Instagram @ayuliqui. Book sell at Kinokuniya Grand Indonesia. E-book '3 ON 3' at Lontara Apps.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Karyaku Untuk Bali

15 Juni 2023   07:00 Diperbarui: 15 Juni 2023   10:00 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiang lampu berukir di Tol Bali Mandara. Sumber: Dok. Pribadi

Pulau Dewata alias Bali merupakan salah satu destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun internasional. Selain pemandangan indah dan aneka kuliner yang nikmat, menurut saya pesona Bali yang membuat wisatawan betah adalah budaya yang kuat dan aneka karya seni spektakuler yang menghias tiap sudut kota.

Iringan upacara keagamaan yang sering dijumpai di jalan juga memiliki daya tarik tersendiri. Bagi saya dan rekan-rekan yang gemar fotografi, momen tersebut sangat indah untuk diabadikan. Perempuan Bali berkebaya warna-warni dengan membawa beban di kepala saya salut karena kuat sekali, para pria memakai hiasan kepala, ada juga barisan penari yang anggun. Sungguh merupakan pemandangan yang eksotik.

Perempuan Bali di Bukit Campuhan, Ubud. Sumber: Dok. Pribadi
Perempuan Bali di Bukit Campuhan, Ubud. Sumber: Dok. Pribadi

Tak hanya itu, jalan Tol Bali Mandara pun tak lepas dari sentuhan artistik. Tol ini menghubungkan segitiga emas, yaitu Benoa, Ngurah Rai, dan Nusa Dua. Tol ini termasuk salah satu dari lima besar Tol laut terpanjang di dunia. 

Menurut informasi, ‘Mandara’ adalah singkatan dari maju, aman, damai dan sejahtera. Kalau diperhatikan saat lewat tol, tiang-tiang lampu sepanjang tol ada ukirannya. Beda dengan yang saya temui di tol Jakarta atau lintas Jawa. Keren, betul-betul dipikirkan detailnya!

Keindahan alam Pulau Dewata banyak memberi inspirasi kepada pecinta keindahan maupun seniman profesional dalam menghasilkan karya.  Sebut saja seperti karya lukisan, karya tulis, fotografi, patung, desain pakaian, kerajinan tangan, hingga nama-nama daerah wisata Bali yang sering dijadikan nama menu makanan dan minuman. Pesona Bali benar-benar berkesan di hati banyak orang!

Tiang lampu berukir di Tol Bali Mandara. Sumber: Dok. Pribadi
Tiang lampu berukir di Tol Bali Mandara. Sumber: Dok. Pribadi

Atas kegaguman saya kepada pulau Bali, sayapun turut menghasilkan karya-karya seperti karya tulis, karya foto, dan juga karya lukis yang menjadi hobi. Izinkan saya berbagi mengenai karya-karya apa saja yang telah saya buat. Semoga bermanfaat dan bisa menghibur.

1. Karya Tulis

Di sekitar Pulau Bali, ada pulau Nusa Penida yang menurut saya memiliki pemandangan spektakuler dengan pantai bersih dan air laut berwarna bening biru kehijauan. Jika kena sinar matahari maka air ombak tampak berkilat seperti berlian saking beningnya.  

Ombak di pantai-pantai Nusa Penida boleh dibilang cukup keras dan bergelora. Namun, hal ini yang membuat pemandangannya luar biasa. Berkunjung ke pulau ini harus menyeberang dengan kapal feri, sekitar 30-45 menit. Pulau ini menginspirasi saya untuk membuat tulisan perjalanan dan saya publikasikan di Kompasiana.

Penulis di Kelingking Beach, Nusa Penida. Sumber: Dok. Pribadi
Penulis di Kelingking Beach, Nusa Penida. Sumber: Dok. Pribadi

Menurut saya, menulis kisah perjalanan adalah mengabadikan memori dan cenderung kisahnya tidak mudah ‘basi’. Tempat yang dikunjungi boleh sama dengan orang lain. Namun, pengalaman dan cara tiap penulis mengungkapkan hal menarik di pada karya tulisnya pasti berbeda-beda. Selain itu, menulis tentang objek wisata di hari ini lantas suatu hari nanti kita berkunjung lagi, tempat itu kemungkinan tetap ada meskipun ada hal-hal yang berubah.

Penasaran bagaimana kisah perjalanan saya? Silahkan click tautan ini untuk menyimak asyiknya menjelajah ke Kelingking Beach, Crystal Bay, hingga Diamond Beach. Keindahan pantai-pantai Nusa Penida sungguh selalu saya rindukan!

2. Karya Foto

Selain membuat karya tulis, kekaguman saya kepada Bali turut diabadikan melalui kamera. Karya foto-foto ini juga kerap saya gunakan untuk visual artikel-artikel dan postingan pribadi di sosial media. Bersama teman-teman yang hobi fotografi, Bali adalah salah satu surga untuk berburu objek artistik. Bagi rekan-rekan yang ingin melihat foto-foto atau video perjalanan karya saya, silahkan main ke akun Instagram @ayuliqui.

Gerbang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Sumber: Dok. Pribadi
Gerbang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Sumber: Dok. Pribadi

3. Karya Lukis

Terkait hobi melukis, saat pandemi saya sempat ikut kursus online. Beberapa kali tema lukisan yang dibuat adalah tentang Bali. Media yang dipilih menggunakan cat akrilik dan cat air. 

Saya hanya seorang penggemar seni yang senang belajar. Untuk sebuah lukisan cat akrilik berukuran 20x30cm saya perlu waktu 3-4jam mengerjakannya. Tema lukisan yang saya pernah dibuat seperti lukisan penari Bali, pantai, dan alam bawah laut. Jika ada kesempatan melukis lagi, saya ingin mempelajari lebih lanjut.

Lukisan Gadis Bali karya penulis. Sumber: Dok. Pribadi
Lukisan Gadis Bali karya penulis. Sumber: Dok. Pribadi

Untuk lukisan cat air karena harus berpacu dengan waktu biasanya relatif lebih singkat pembuatannya. Namun, tingkat kesulitannya tinggi karena lukisan cat air bila ada salah coret sulit dikoreksi. Terkadang, ketidaksempurnaan itu justru yang perlu disiasati sehingga tetap indah dilihat orang awam yang bukan penggemar lukisan sekalipun. Tak disangka, salah satu lukisan saya yang terinspirasi Diamond Beach di Nusa Penida. sempat diminati oleh teman dan laku terjual.

Lukisan cat air 'Diamond Beach' karya penulis. Sumber: Dok. Pribadi
Lukisan cat air 'Diamond Beach' karya penulis. Sumber: Dok. Pribadi

Lukisan cat air bertema Bali karya penulis. Sumber: Dok. Pribadi
Lukisan cat air bertema Bali karya penulis. Sumber: Dok. Pribadi

Lukisan cat air keindahan bawah laut karya penulis. Sumber: Dok. Pribadi
Lukisan cat air keindahan bawah laut karya penulis. Sumber: Dok. Pribadi

4. Dukungan dan Partisipasi pada Acara Literasi Ubud Writers & Readers Festival

Terakhir, karya saya untuk Bali adalah partisipasi kepada komunitas dan keikutsertaan dalam festival penulis yang menurut saya acara ini sungguhluar biasa, yaitu Ubud Writers & Readers Festival (UWRF). Acara ini dilakukan tiap tahun dengan tema menarik, mengangkat budaya Indonesia, mendatangkan banyak penulis dan penggemar literasi inspiratif dari dalam negeri dan luar negeri.

Ubud Writers & Readers Festival 2022. Sumber: Dok. Pribadi
Ubud Writers & Readers Festival 2022. Sumber: Dok. Pribadi

Pergaulan dan pengalaman saya pun tanpa sadar ikut diupgrade karena bisa berkenalan dengan para penulis Indonesia dan mancanegara. Tip-tip menulis, cara menyajikan karya tulis, hingga diskusi buku dan film turut dilakukan. Beragam buku karya penulis Indonesia dan penulis luar negeri dapat dibeli. Jika beruntung kita bisa minta tanda tangan dari penulisnya langsung yang ikut hadir di acara.

Penulis (kanan) bersama Ibu Asita yang sama-sama Kompasianer di UWRF 2022.  Sumber: Dok. Pribadi
Penulis (kanan) bersama Ibu Asita yang sama-sama Kompasianer di UWRF 2022.  Sumber: Dok. Pribadi

Saya hadir di UWRF tahun 2022 yang lalu dan membuat karya tulis tentang UWRF 2022. Tulisan tersebut dapat di simak di sini: Satukan Rasa Kemanusiaan di Ubud Writers & Readers Festival 2022.  Oiya sekedar info, UWRF 2023 akan diselenggarakan di bulan Oktober, jangan sampai ketinggalan ya. Manfaatkan momen ini untuk memperkaya pengalaman dan semakin menggiatkan literasi di Indonesia.

Akhir kata, bagi saya Pulau Bali merupakan pulau sejuta emosi. Mulai dari senang, jatuh cinta, seru-seruan dengan teman, mencari inspirasi kreatif untuk menulis, melukis, atau membuat beragam karya, hingga self-healing dengan meditasi dan berolahraga semuanya cocok dilakukan di sini. Saya yakin tidak cuma saya yang sering menjadikan pesona Bali sebagai inspirasi karya.

Pastinya, saya selalu kangen dan ingin berkunjung berulang kali. See you again Bali!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun