Mohon tunggu...
Ayu Saptarika
Ayu Saptarika Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

For writing inquiries DM my Instagram @ayuliqui. Book sell at Kinokuniya Grand Indonesia. E-book '3 ON 3' at Lontara Apps.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kartini Masa Kini Raihlah Mimpimu!

30 April 2022   23:58 Diperbarui: 30 April 2022   23:59 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Ragu Wujudkan Mimpimu! Sumber: Dok. Pribadi

Mengutip kalimat kekinian "It's my dream!" jika seseorang berani berkata maka harusnya dia juga yang melakukannya. Tak seorangpun akan melakukan konsekuensi mimpimu selain dirimu sendiri. Mewujudkan mimpi bukan tanggung jawab orang tua atau pasangan. Minta bantuan boleh, tapi porsi tanggung jawab terbesar ada pada si pemilik mimpi. Your dream is your responsibility!

 2. Tetapkan Tujuan 

Menemukan mimpi adalah sebuah tantangan. Tapi, menemukan saja belum cukup! Kamu perlu menetapkan tujuan agar langkah pencapaian terarah. Seringnya rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri. Kita sibuk memperhatikan orang lain hingga lupa diri belum melangkah.

Hal serupa terjadi pada saya, terdisktraksi pilihan profesi dan kiprah orang lain. Bahkan, saya pernah berpikir berhenti menulis karena suara 'sumbang' agar menulis dijadikan hobi saja.

Berbagai ketidaksepahaman membuat saya bimbang. Namun, saya tetap bersikap positif dan fokus. Saya mulai dengan tujuan sederhana jangka pendek.  Saya ingin tetap menulis dan membuat buku. Sambil bekerja, gaji dialokasikan untuk biaya produksi, tabungan, dan biaya hidup.

Bersyukur jika kamu punya support system dari orang terdekat secara material dan moral, sebab tidak semua orang memilikinya. Jangan sia-siakan keberuntungan itu!

 3. Lakukan!

Setelah menetapkan tujuan, maka saatnya mewujudkan alias melakukannya. Perlahan-lahan tidak masalah yang penting ada kemajuan. Pada tahap ini godaan malas bertindak sering terjadi sebab mencari rekan yang mendukung dan bisa dipercaya tidak mudah. Berwirausaha perlu menerima konsekuensi susahnya cari rekan, yang penting jangan menyerah!

Perjalanan saya merealisasikan mimpi turut diwarnai tantangan. Saya yakin, bukan hanya saya yang merasakannya. Bergabung di platform Kompasiana adalah salah satu kiat saya untuk tetap menulis. Selanjutnya, saya mulai menulis draft novel pertama, dan kerja di kantor. Tidak mudah membagi waktu. Yang kantoran perlu konsentrasi meeting dan cari client. Yang menulis juga menuntut dedikasi waktu dan biaya.

Tahun 2019, saya menerbitkan' 3 ON 3' novel remaja pertama secara self-publishing dengan kuantitas terbatas. Pekerjaan mencipta tidak seperti barang pabrikan yang memproduksi ribuan atau jutaan unit per bulan; meski betul unit cetak buku dari sebuah cerita bisa ribuan, atau jutaan eksemplar. Mencari ide kreatif bukan perkara mudah. Sayang, pengetahuan hak kekayaan intelektual belum merata. Selain itu, sudah sulit cari ide karya namun sering dibajak semena-mena. Semoga kedepannya ada perbaikan dalam perlindungan Hak Cipta di Indonesia dan kesadaran masyarakat untuk semakin menghargai hasil karya anak bangsa.

Akhirnya bisa menerbitkan buku. Sumber: Dok. Pribadi
Akhirnya bisa menerbitkan buku. Sumber: Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun