Ku langkahkan kaki dengan semangat menuju terminal penerbangan internasional di Bandara Soekarno Hatta. Terlihat bandara penyandang kode IATA yaitu CGK ini ramai meski untuk penerbangan dini hari. Bila gedungnya bisa berteriak, mungkin ia akan meminta 1 jam yang langka demi beristirahat karena beroperasi 24 jam.
Satu koper besar dan satu koper kabin berisi barang bawaan telah disiapkan untuk menemani 14 hari perjalananku ke beberapa negara di Eropa. Bersama Ibu dan 40 orang rekan, kami pergi menikmati musim gugur sekaligus berziarah di bulan Oktober 2017 yang lalu.
Petugas keamanan menyambut di pintu masuk. Setelah memeriksa tiket, ia menggiring  penumpang ke area pemeriksaan koper dan body check. Ku lalui gawang detektor logam, lolos! Bertambah senang hatiku saat koper-koper yang melintas pasrah masuk mesin x-ray telah keluar tanpa tertahan.
Membawa muatan cukup dan cairan kurang dari 100ml telah ku pastikan agar bobot koper kabinku tak lebih dari 7Kg. Juga ku pastikan tidak ada benda tajam atau material berbahaya sesuai himbauan. Koper besarku beratnya 13Kg saat berangkat karena nanti akan menempuh penerbangan domestik Eropa yang hanya diberi batas 20kg. Pack your belongings wisely!
3,2,1, go! Menyerupai aba-aba lomba, teknik 321 yang mudah diingat adalah kunci perjalanan nyamanku. Datang ke bandara 3 jam lebih awal. Check-indi counter 2 jam sebelum waktu keberangkatan. Terakhir, masuk ruang tunggu 1 jam menjelang pesawat mengudara.
Jeda waktu setelah check-in ku habiskan di sebuah kedai kopi untuk menikmati minuman hangat sambil membaca. Durasi perjalanan kali ini sekitar 16jam. Waktu boarding tiba tanpa terasa. Aku dan ibu bergegas masuk ruang tunggu dan tak lama terdengar panggilan mengudara. Saat yang dinantikan!
Menggunakan garbarata, penumpang masuk dari pintu kiri pesawat. Di bagian kanan pesawat, terlihat para kru lapangan sibuk dengan aktivitas loading koper bagasi, pasokan makanan, isi bensin, dan lainya. Dini hari bukan alasan untuk tak semangat dalam berkarya.
Di dalam kabin, ku naikkan koper pada kompartemen di atas kursi. Ku pilih tempat duduk dekat lorong agar mudah ke kamar kecil atau sekadar berdiri melakukan stretching. 16 jam, tentu bukanlah waktu yang singkat. Mendengarkan musik atau main game di smartphone tak jadi soal, kursi penumpang dilengkapi stop kontak untuk mengisi baterai dan pastikan ponsel dalam keadaan flight mode. Power Bank boleh dipakai asalkan dengan daya tak lebih dari 20.000mAh (100 Wh).
Destinasi pertamaku adalah kota Lisbon di Portugal, sisi paling barat benua Eropa. Aku dan rombongan akan tiba siang hari agar bisa langsung berkeliling. Selanjutnya, road trip menjelajah Spanyol dan Prancis. Penutup, menempuh penerbangan domestik hingga berakhir di Italia tepatnya di kota Roma dan Vatikan.