"Aku akan mengambil bayi itu kembali begitu aku dibebaskan dari penjara. Tetapi kemudian aku kehilangan jejak ayahmu, Nak!"
Pandanganku seketika terasa gelap dan perutku mual. Siapa sebenarnya laki-laki itu? Mengapa dia harus hadir di saat yang tidak tepat?Â
*
Aku menutup album foto lama, menyimpannya dalam lemari, lalu menutup pintunya rapat-rapat.
Aku menarik napas dalam-dalam, lalu melepaskan bersama sejuta kesedihan yang selama ini kusimpan. Kali ini aku akan melangkahkan kaki dengan pasti.Â
Setahun lamanya berjibaku dengan sakitnya ayah, dan bersamaan dengan kehadiran seseorang yang mengaku sebagai ayah kandungku, cukup membuatku lelah. Ayah telah kembali ke pangkuan Sang Pencipta, dan tidak seorang bisa menghalangi itu. Betapapun besarnya cintaku kepada ayah, Allah lebih menyayanginya.
Beberapa jam lagi pesawat akan membawaku ke negara tujuan. Kali ini aku akan mengejar pendidikanku. Dan ayah akan kubawa serta di hatiku.
***
Kota Kayu, 21 Januari 2025
Ika AyraÂ
Ibu rumah tangga yang senang menulis cerpen.