Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menghindarkan Kerentanan Psikologi saat Dewasa, Apa yang Perlu Dilakukan Orangtua?

19 Desember 2024   07:36 Diperbarui: 20 Desember 2024   12:16 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak yang terlihat menggemaskan saat mereka kecil, mungkin saja akan tumbuh menjadi pribadi yang berbeda ketika dewasa. Pemarah, mudah tersinggung, sensitif, dan rapuh. Siapa yang tahu?

Tidak mudah membentuk karakter anak-anak, sekalipun proses tumbuh kembang mereka mendapatkan cukup pendampingan dan terlihat normal.

Apa itu kerentanan psikologi?

Kerentanan psikologi adalah kondisi seseorang mudah mengalami gangguan emosional, mental, atau stres akibat faktor internal maupun eksternal. Tentu saja ini akan menghambat hubungan individu dengan lingkungan sosial dan dunia kerjanya.

Apa saja penyebab seseorang mengalami kerentanan psikologi? Mari kita simak beberapa aspek berikut:

Aspek biologis/genetik 

Orang tua dengan gangguan kecemasan, depresi, skizofrenia, bipolar, maupun gangguan mental lainnya, dapat menurunkannya secara genetik.

Sebenarnya, gangguan mental tidak diwariskan melalui satu gen tertentu, tetapi dari hasil  interaksi banyak gen (poligenik) yang masing-masing menyumbang risiko kecil.

Tambahan lagi hormon yang tidak seimbang seperti serotonin dan dopamin, dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terhadap stres.

Pola asuh dan trauma masa kecil 

Kadang-kadang anak memiliki anggapan bahwa dirinya tidak disayang bahkan diabaikan oleh orang tuanya. Hal ini akan memberi dampak psikologis kepada anak di masa dewasanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun