Ahad, 13 Oktober 2024 yang lalu, telah dilaksanakan tabligh akbar wilayah ITARA (Indonesia Tengah Bagian Utara).Â
Gerimis yang turun, tidak mengurangi semangat para undangan untuk tetap hadir memenuhi masjid At Taqwa di lingkungan pondok pesantren Shuffah Hizbullah Samarinda.Â
Menghadirkan pimpinan pusat yayasan Al Fatah yang berpusat di kota Bogor, KH Yakhsyallah Mansur serta tokoh sentral dari wilayah ITARA lainnya.
Dengan berjamaah, kita raih kejayaan Islam dan muslimin
Berikut petikan hikmah yang dapat diambil pelajaran:
Ustadz Deni Rahman, menyoroti fungsi jejaring sosial di zaman kekinian sebagai media dakwah yang cepat dan meluas. Bukan hanya asatidz/da'i yang dapat menyampaikan ajaran agama, tetapi setiap muslim dapat berkontribusi memproduksi dan menyebarkan konten yang bermanfaat bagi umat. Saling mengingatkan agar senantiasa menetapi syariat Islam dalam keimanan.
Ustadz KH. Yakhsyallah Mansur selaku imaamun muslimin menyampaikan bahwa Rasulullah SAW diutus untuk menjadi rahmat bagi sekalian manusia. Beliau sangat mencintai umatnya dan sangat ingin kita semua selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat.Â
Di antara sifat Rasulullah SAW adalah, memiliki kepekaan sosial (sense of crisis) yang sangat tinggi. Beliau turut merasakan kesusahan dan penderitaan umatnya, baik yang hidup bersama beliau maupun yang hidup sesudahnya, seperti kita saat ini.
Rasulullah SAW juga memiliki semangat kemajuan (sense of achievement). Beliau membangun jama’ah muslimin di Madinah, membangun masjid, mempersaudarakan umat dengan ukhuwah, dan menetapkan shalat fardhu lima waktu dengan berjama’ah di masjid.
Rasulullah SAW bersifat pengasih dan penyayang (sense of gracious and merciful). Di antaranya dikisahkan bahwa Ketika Rasulullah SAW menjadi imam shalat berjamaah dan terdengar tangis seorang bayi, maka beliau mempersingkat shalatnya agar ibunya bisa segera merawat anaknya.
Demikianlah akhlak mulia beliau yang dikisahkan dalam Alquran, serta berbagai hadits shahih.Â
Kemudian, Ustadz KH Abul Hidayat Saerodjiee sedikit mengulas pengertian agama, yang antara lain berfungsi sebagai Al mulk. Agama sebagai penuntun kita untuk dapat menguasai hawa nafsu.
Indahnya BerjamaahÂ
Di Indonesia, kehidupan berjamaah berkembang sangat pesat. Kita mensyukuri nikmat berjamaah ini.Â
Terkait dengan rasa syukur ini, Imam Al-Ghazali menyatakan syukur dengan tiga perkara, yaitu:
- Ilmu, sebagai dasar untuk melakukan amal
- Hal, merupakan kondisi spiritual untuk menerima dengan senang. Siapa yang tidak bisa mensyukuri nikmat yang sedikit, dia tidak akan mensyukuri nikmat yang banyakÂ
- Amal, yaitu kebaikan yang dilakukan, baik untuk diri sendiri, keluarga, orang lainÂ
Akhir kata, apa yang dilakukan oleh Rasulullah, mari kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Kita harus kembali kepada Rasulullah.
Semoga kita mampu meneladani Rasulullah dalam memimpin umat, dan mampu menebar manfaat kepada seluruh alam. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H