Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memetik Hikmah Tausiyah Tabligh Akbar Wilayah ITARA 1446 H

20 Oktober 2024   06:51 Diperbarui: 20 Oktober 2024   06:55 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pimpinan pusat yayasan Al Fatah, Ustadz Yakhsyallah Mansur|Foto: dokumentasi Shuffah Hizbullah 

Ahad, 13 Oktober 2024 yang lalu, telah dilaksanakan tabligh akbar wilayah ITARA (Indonesia Tengah Bagian Utara). 

Gerimis yang turun, tidak mengurangi semangat para undangan untuk tetap hadir memenuhi masjid At Taqwa di lingkungan pondok pesantren Shuffah Hizbullah Samarinda. 

Menghadirkan pimpinan pusat yayasan Al Fatah yang berpusat di kota Bogor, KH Yakhsyallah Mansur serta tokoh sentral dari wilayah ITARA lainnya.

Dengan Berjamaah, Kita Raih Kejayaan Islam dan Muslimin

Berikut petikan hikmah yang dapat diambil pelajaran:

Ustadz Deni Rahman, menyoroti fungsi jejaring sosial di zaman kekinian sebagai media dakwah yang cepat dan meluas. Bukan hanya asatidz/da'i yang dapat menyampaikan ajaran agama, tetapi setiap muslim dapat berkontribusi memproduksi dan menyebarkan konten yang bermanfaat bagi umat. Saling mengingatkan agar senantiasa menetapi syariat Islam dalam keimanan.

Ustadz KH. Yakhsyallah Mansur selaku imaamun muslimin menyampaikan bahwa Rasulullah SAW diutus untuk menjadi rahmat bagi sekalian manusia. Beliau sangat mencintai umatnya dan sangat ingin kita semua selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat. 

Di antara sifat Rasulullah SAW adalah, memiliki kepekaan sosial (sense of crisis) yang sangat tinggi. Beliau turut merasakan kesusahan dan penderitaan umatnya, baik yang hidup bersama beliau maupun yang hidup sesudahnya, seperti kita saat ini.

Rasulullah SAW juga memiliki semangat kemajuan (sense of achievement). Beliau membangun jama’ah muslimin di Madinah, membangun masjid, mempersaudarakan umat dengan ukhuwah, dan menetapkan shalat fardhu lima waktu dengan berjama’ah di masjid.

Rasulullah SAW bersifat pengasih dan penyayang (sense of gracious and merciful). Di antaranya dikisahkan bahwa Ketika Rasulullah SAW menjadi imam shalat berjamaah dan terdengar tangis seorang bayi, maka beliau mempersingkat shalatnya agar ibunya bisa segera merawat anaknya.

Demikianlah akhlak mulia beliau yang dikisahkan dalam Alquran, serta berbagai hadits shahih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun