Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Jadi Pengantin

3 Oktober 2024   21:43 Diperbarui: 3 Oktober 2024   22:10 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menitikkan air mata karena larut dalam kenangan masa lalu, sampai tak menyadari kehadiran bunda yang datang bersama perias pengantin.

Sesaat kemudian, keteguhan hati muncul diiringi tawakal.

Sebuah pesta pernikahan yang mungkin menjadi impian semua gadis, berada dalam genggamanku sekarang. Demikian bisik batinku.

Tidak seharusnya aku merubah kesepakatan kedua keluarga hanya karena rasa takut. Aku tak mau bersikap  kekanak-kanakan seperti itu. 

Bukankah Azzam adalah laki-laki pilihan yang terbaik menurut bunda? Kenapa aku harus merasa takut untuk hidup bersama dengannya?

Dan seandainya saja calon suamiku adalah orang yang mempunyai kemungkinan ke arah yang sama dengan ayah, atau kelak muncul tanda-tanda aku akan bernasib seperti bunda, toh aku masih punya pilihan untuk mengakhiri semuanya.

Bismillah, kulanjutkan pernikahan ini karena Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun