Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pawai Ta'aruf, Anggota Paskibra, dan Senyum Ibu

8 September 2024   21:10 Diperbarui: 9 September 2024   06:38 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Sri Wahyuni resmi melepas kafilah dari seluruh Indonesia|foto: dok diskominfo Kaltim|narasi.co

Untuk itu, halaman parkir serta convention hall GOR Kadrie Oening Sempaja, dipilih sebagai pusat pameran produk halal food, produk UMKM, serta seni kaligrafi Internasional yang diharapkan dapat memperkenalkan keunggulan dan keunikan Bumi Etam Samarinda.

Perwakilan dari Samarinda|foto: Adit/Busam.id
Perwakilan dari Samarinda|foto: Adit/Busam.id
Terlihat, masyarakat sangat antusias dan terhibur menyaksikan sosialisasi ini. Selain bermanfaat mempererat silaturahmi dan ukhuwah Islamiah, perhelatan ini semakin mengenalkan budaya satu sama lain.

Anggota Baru Paskibra

Putri sulung kami dan rekannya mendampingi kafilah Jambi |foto: dokumentasi pribadi 
Putri sulung kami dan rekannya mendampingi kafilah Jambi |foto: dokumentasi pribadi 

Putri sulung kami, baru saja memasuki SMU pada pertengahan Juli kemarin. Dan sesuai ekspektasi, dia memilih beberapa kegiatan untuk menyibukkan diri. 

Salah satunya adalah ekstrakurikuler Paskib (pasukan pengibar bendera) yang tidak semua siswa mampu menjalaninya. Selain menjaring tinggi badan tertentu, latihan baris-berbaris yang dilakukan 6 hari dalam seminggu ini tentunya sangat menantang kekuatan fisik.

Namun, tekad putri kami begitu kuat. Dia bahkan berani melepas stiker maupun plester yang selama ini menutupi bekas luka kecelakaan lalin di pipi kanannya. 

Soal ini, sebenarnya sudah menghalanginya untuk menjadi pengurus kelas karena dianggap penampilannya menjadi "berkurang". Bahkan ketika saya berusaha membicarakan masalah ini dengan bagian kesiswaan di sekolahnya, putri kami masih saja belum berani menerima saran membuka stiker kelinci di pipinya.

Tetapi, dia berhasil mengumpulkan tekad, dan rela bekas luka itu terlihat oleh semua orang sejak upacara peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus yang lalu.

Akhirnya langit pun membiru|foto: dokumentasi pribadi 
Akhirnya langit pun membiru|foto: dokumentasi pribadi 

Takdir pun membayar keberaniannya mengambil perubahan. Dari banyaknya anggota paskibra di sekolahnya tahun ini, dipilih hanya 15 orang dan putri kami termasuk salah satunya.

Tidak cukup soal mental yang bertumbuh dari kegiatan ini, malam sebelumnya, putri kami mendapat cukup tantangan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun