Lusy dan ibu saling berpandangan dan melempar senyum.
"Tentu saja," sahut ibu.
"Kau selalu tidur awal sampai-sampai Lusy sulit menyampaikan berita gembira ini."
"Oya? Ayolah, aku tidak sabar ingin mendengarnya..."
*
Di sebuah kafe, pukul sepuluh kemarin, aku datang sesuai janji kita. Aku melihat kau menungguku dengan gelisah.Â
Sungguh, aku bersalah dalam hal ini. Dan aku tidak tahu bagaimana caranya meminta maaf. Bahkan dengan bunga yang kubawa, kau pasti akan tetap terluka.
Sudah sebulan kita tidak bertemu, dan pembicaraan lewat telepon pun tak lebih sepuluh menit.
"Syukurlah kau baik-baik saja, Sayang. Aku sangat tidak sabar sampai-sampai aku mengira terjadi sesuatu padamu..."Kau memelukku erat.
Aku terdiam.
"Aku punya kabar baik untukmu. Tapi kau bilang punya kabar buruk hari ini. Kalau begitu aku ingin kau yang lebih dulu mengatakan..."