Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Ingin Mencintaimu dengan Terhormat, Jean

2 Juli 2024   15:30 Diperbarui: 2 Juli 2024   15:32 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Juju dari Pinterest 

Jean tak peduli dengan pernikahannya bersama Paul, karena laki-laki itu lebih dulu mengkhianatinya bersama manager restoran. 

Selesai bercinta, Alec merasa gila karena bahagia. Tubuh Jean dipeluknya dengan erat. Dia merasa terbang ke langit, dan merasa mendapatkan harga dirinya kembali.

Hubungan keduanya menjadi rahasia yang sangat rapi. Alec sama sekali tak memikirkan perasaan Paul yang dianggapnya pengkhianat. Dan Jean semakin tenggelam dalam kehangatan cintanya.

Suatu ketika, Jean menuruti ajakan Paul untuk bersantai di restoran tempatnya bekerja. Jean diperbolehkan membawa beberapa teman, lalu mereka menyantap masakan suaminya dengan penuh kegembiraan.

Tiba-tiba saja seorang pengunjung berdiri dan menembakkan pistolnya ke arah Paul sebanyak tiga kali. Koki restoran itu roboh ke lantai, sementara pengunjung lainnya berlarian menyelamatkan diri.

Jean memeluk tubuh suaminya dan menangis seperti orang hilang kendali. Beberapa orang bergerak cepat meringkus pelaku, disusul sirine polisi.

*

Peristiwa pembunuhan itu berada dalam kepala Alec, dan Jean mendengarkan rencana terkutuk itu sambil menahan keningnya. Wanita itu tak mengerti mengapa Alec menginginkan kematian suaminya.

"Aku ingin mencintaimu dengan terhormat, Jean!" sahutnya.

Tentu saja, Jean tidak mengerti apa yang dipikirkan kekasihnya. 

Alec rela membunuh Paul yang telah mengkhianati Jean, agar wanita itu menjadi miliknya seutuhnya. Bercinta dengan istri pria lain, seperti pencuri bagi Alec. 

Jean yang malang, terisak di hadapan lelaki yang menatapnya, lalu berkata dengan dengan sedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun