Jean tak peduli dengan pernikahannya bersama Paul, karena laki-laki itu lebih dulu mengkhianatinya bersama manager restoran.Â
Selesai bercinta, Alec merasa gila karena bahagia. Tubuh Jean dipeluknya dengan erat. Dia merasa terbang ke langit, dan merasa mendapatkan harga dirinya kembali.
Hubungan keduanya menjadi rahasia yang sangat rapi. Alec sama sekali tak memikirkan perasaan Paul yang dianggapnya pengkhianat. Dan Jean semakin tenggelam dalam kehangatan cintanya.
Suatu ketika, Jean menuruti ajakan Paul untuk bersantai di restoran tempatnya bekerja. Jean diperbolehkan membawa beberapa teman, lalu mereka menyantap masakan suaminya dengan penuh kegembiraan.
Tiba-tiba saja seorang pengunjung berdiri dan menembakkan pistolnya ke arah Paul sebanyak tiga kali. Koki restoran itu roboh ke lantai, sementara pengunjung lainnya berlarian menyelamatkan diri.
Jean memeluk tubuh suaminya dan menangis seperti orang hilang kendali. Beberapa orang bergerak cepat meringkus pelaku, disusul sirine polisi.
*
Peristiwa pembunuhan itu berada dalam kepala Alec, dan Jean mendengarkan rencana terkutuk itu sambil menahan keningnya. Wanita itu tak mengerti mengapa Alec menginginkan kematian suaminya.
"Aku ingin mencintaimu dengan terhormat, Jean!" sahutnya.
Tentu saja, Jean tidak mengerti apa yang dipikirkan kekasihnya.Â
Alec rela membunuh Paul yang telah mengkhianati Jean, agar wanita itu menjadi miliknya seutuhnya. Bercinta dengan istri pria lain, seperti pencuri bagi Alec.Â
Jean yang malang, terisak di hadapan lelaki yang menatapnya, lalu berkata dengan dengan sedih.