Pada mulanya, peran laki-laki sebagai makhluk penjaga, dilakukan secara alami tanpa berat hati.Â
Secara morfologi, laki-laki dikaruniai hipotalamus yang ukurannya dua setengah kali lebih lebar dari yang dimiliki oleh kaum perempuan. Itu sebabnya mereka sangat kompeten menjadi pemimpin. Berbeda dangan kaum perempuan yang sukanya bermanja-manja.
Selama menjalankan tugasnya sebagai suami, hipotalamus yang berhubungan langsung dengan batang otak menjadi tegang dan lelah. Ditambah lagi apabila lingkungan tempat bekerja terasa tidak sehat, maka Jono-Jono di luar sana akan memberikan dampak yang buruk bagi istri dan anak-anak di rumah.Â
Sementara, seharusnya mereka bisa mengayomi keluarganya. Bertanya tentang kondisi batin orang terdekatmya yang banyak membantunya. Istrinya.
Tidak sulit, tetapi hal ini sering diabaikan. Umumnya para suami lebih sering memperhatikan kebutuhan dirinya, dan menuntut respek yang akan membuatnya merasa dihargai.
Mulai dari diri sendiri
Kebanyakan rumah tangga yang gagal memperbaiki konflik internalnya, datang ke pengadilan karena merasa sudah tidak ada kecocokan dengan pasangannya. Padahal, ada satu cara yang dapat dilakukan dan sebagusnya ditetapkan sebagai kebiasaan, yaitu menanyakan kondisi batin istri setiap hari.Â
Terdapat korelasi yang tidak disadari, tetapi efektif untuk menangkal badai pernikahan yang menakutkan.Â
Pertama, dengan pertanyaan sederhana saja, seorang suami dapat memiliki cinta dari istrinya. Itu karena kaum perempuan adalah makhluk auditori. Dia terkesan karena mendengar, baik rayuan maupun perhatian. Dan saat mendengar hal semacam ini jelas membuat istri merasa bahagia dan dihargai. Disadari atau tidak, inilah alasan mengapa ia harus setia sampai akhir
Kedua, dengan membuat istri merasa bahagia, seorang suami mendorong kesehatan mental pasangan ke arah yang positip. Hal ini menjadi energi yang sangat baik untuk melahirkan generasi yang diharapkan. Istri menjadi lebih sabar, lebih kuat, dan lebih kreatif menghadapi karakter anak-anak yang beragam
Ketiga, dengan kesabaran istri ini, kehangatan dalam rumah tangga akan lebih terjaga. Istri tidak perlu berkeluh-kesah atau mengomel panjang-pendek. Bahkan pelayanan kepada suami menjadi lebih bernilai
Keempat, istri yang memberikan energi positif kepada suami, dapat mem-booster semangat kerja sehingga suami tidak lagi merasa jenuh dan bosan. Tidak ada perasaan bahwa dirinya adalah "sapi perah" atau semacamnya