Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sudah Terlambat untuk Mencintai Isaura

14 Desember 2023   16:15 Diperbarui: 14 Desember 2023   16:22 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
beary-tea-time.tumblr.com |Abigali dari Pinterest

Sejak desa Hopecountry tercoreng namanya, aku dan Storm seperti hidup di neraka. Orang-orang mencibir dengan ocehan yang tak semuanya mereka ketahui.

"Sudah terlambat untuk mencintai Isaura!" tukas ibu mertuaku. Saat mendengar kabar Isaura akan dijemput ibunya pagi ini, beliau buru-buru berkunjung. 

Sejak awal, ibu suamiku selalu mendukung gadis itu. Bahkan dia sudah seperti malaikat pelindung bagi Isaura. Tidak heran bila ia terus menyindir seperti itu.

Sebenarnya aku hanya sedikit khawatir tentang siapa yang akan membantu untuk membereskan  pekerjaan rumah. 

Awal kesulitan ini disebabkan nona Lynn muncul secara tiba-tiba. Dia mengaku diutus pihak sekolah untuk membantu Isaura belajar selama proses pemulihannya. 

Aku benar-benar  menyesal sudah menerimanya tinggal bersama kami. Ternyata itu hanyalah cara untuk memata-matai kasus kekerasan yang dilakukan Storm. Dan sialnya, dia berhasil menemukan jati diri Isaura.

Baca juga: Cerpen Bergaya

"Sayang, ayo berpamitan pada Nyonya Bake dan saudara-saudaramu!" katanya dengan senyum menyebalkan. 

Gadis itu melangkah ke arahku dan memeluk cukup lama, sampai aku merasa dia sebenarnya tak ingin pergi bersama ibu kandungnya. 

"Mama, kami akan datang lagi untuk merayakan tahun baru bersama kalian. Terima kasih telah merawat dan mencintaiku selama ini. Aku sayang kalian..."

Itu tidak benar! Aku tidak pernah menganggap Isaura bagian dari keluarga ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun