Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Lama Tak Perlu Bersemi Kembali

28 November 2023   19:17 Diperbarui: 28 November 2023   19:26 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sendiri tak yakin suamiku sudah merelakan peristiwa ini. Mungkin dia hanya berpura-pura kuat di deoanku, sementara di dalam tidur dia bermimpi bayi kami.

Setidaknya aku pernah menemukan Sunny terbangun dengan keringat di wajahnya. Saat aku bertanya ada apa, dia menyembunyikannya dan mengajakku kembali tidur.

Kami berdua tidak dapat melupakan penderitaan bayi Erika selama dirawat di rumah sakit. Aku bahkan berkali-kali tak sadarkan diri,  sedangkan Sunny tidak tidur sepanjang malam. 

Sayang kami tidak dapat bertukar tempat dengan bayi kami. Kami merasa gagal melindungi bayi mungil yang selama enam tahun kami idamkan. 

"Selamat pagi, Jesika..." sapa seseorang yang sudah berdiri di depanku. Aku mengamatinya, sembari dia tersenyum dan wajahnya memunculkan kenangan lama.

Aku tidak ingat benar, kapan dan dimana kenangan itu. Tapi aku bisa merasakan aroma kebahagiaan layaknya orang jatuh hati.

"Sam?" aku tak percaya dia begitu nyata. Apakah aku benar-benar bertemu mantan tunanganku?

Tidak. Mungkin pikiranku begitu lelah dan semua yang tersimpan dari bawah sadar muncul begitu saja. 

"Apa kabarmu, sampai kau terlihat murung dan berdiri begitu lama di sini?" tanyanya lagi. Itu Sam. Ya, aku mengenal suaranya dengan baik. Juga senyumnya.

Kurasakan pipiku menghangat, dan jantungku berpacu. Aku tidak sedang bermimpi. Sam benar-benar nyata kali ini!

Dulu, aku mencintai Sam melebihi apapun. Dan Sam juga mencintaiku setengah mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun