Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta yang Tak Benar-benar Pergi

28 Juli 2023   10:03 Diperbarui: 8 November 2024   06:30 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anna pernah bertunangan dengan pria muda bernama Rein. Mereka hampir menikah kalau saja kecelakaan itu tidak merenggutnya dari putri kami."

"Itu sangat buruk!" kataku.

"Ya. Dan Anna meminta agar Rein dimakamkan di sini agar dia mudah menziarahinya," suara tuan Hamilton semakin serak.

Aku sendiri tak bisa berkata-kata, selain menutup wajahku penuh penyesalan. Ternyata wanita yang selalu memberikan senyumnya, memendam luka jauh di dalam hatinya tanpa pernah kusadari.

Pasti sulit sekali menjadi seperti dirimu. Kau harus bangkit melanjutkan hidupmu ketika impian itu sudah hancur. Kau memulai cinta yang baru denganku dengan sisa-sisa kekuatanmu. Berusaha meyembunyikannya dariku agar aku tidak kecewa. Kau telah berkorban sebesar itu dan aku tak menyadarinya sama sekali. Aku malah ingin memiliki bayi dari pernikahan kita. Suami macam apa aku ini!

Kurasakan tangan ayah mertua menepuk punggungku dan menatap ku dengan pipi yang memerah. 

"Aku tahu kau tidak menyukai ini," suaranya seperti bisikan.

"Tidak, Tuan. Saya senang mengetahuinya dari Anda."

Tuan Hamilton perlahan bangkit, lalu berjalan menjauhiku. Langkahnya begitu pelan seperti seseorang yang kehilangan harapan. Itu pasti tentang putrinya 

Aku berjalan ke arah makam yang hampir tidak terlihat, dan hanya menyerupai tanah biasa yang ditumbuhi tanaman ercis, tanpa sebuah nama tertulis di sana. Sebentuk wajah murung seketika memenuhi pelupuk mataku.

Sayang, aku tidak akan menyalahkan jika cintamu kepada Rein tidak benar-benar pergi dari hatimu. Aku akan membantumu merawat luka itu sampai semuanya kembali normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun