Aku bertambah penasaran, tetapi aku harus menahan diriku. Tidak baik jika aku membuatmu merasa curiga dengan pertanyaan-pertanyaan konyol. Lebih baik kuselidiki saja masalah ini.
*
Hari ini aku sengaja bangun lebih awal. Aku ingin memeriksa halaman belakang rumah kita. Sayangnya aku tak menemukan petunjuk apapun di sana.
Saat berada di kantor, aku tak sabar menunggu jam istirahat makan siang. Aku ingin memeriksa rekaman kamera pengintai.Â
Beberapa saat berlalu, dan aku sangat heran dengan apa yang kutemukan.
Kau terlihat beberapa kali duduk di titik yang sama, membelai tanah yang ditumbuhi rumput liar, dengan raut wajah sedih. Kukira kau sedang berdoa, atau menangis.
"Sayang, apakah kau benar-benar harus melakukan ini semua? Tetapi apa alasannya?"Â keluhku sambil mengepalkan tangan dan membuat beberapa orang melirik.
*
Suatu pagi kau bangun lebih cepat dari biasanya. Kau membangunkanku juga karena katamu ini akan menjadi hari yang sibuk.Â
Terus terang sejak kejadian itu aku menjadi sulit tidur. Kepalaku dipenuhi berbagai prasangka tentang sesuatu yang buruk.Â
Sebelum pergi ke kamar mandi, aku mengamati bagaimana kau merias diri di depan cermin. Wajah yang sempurna meski kau tinggal menambahkan riasan tipis dan lipstik merah kesukaanmu.