Suatu kali di beranda akun Instagram saya muncul  video kucing-kucing lucu. Menurut anak sulung kami, itu karena sebelumnya saya pernah memberikan "tap" terkait tayangan yang muncul.Â
Hmm... sepertinya itu benar.Â
Saat menemukan reels yang menarik, terkadang saya memberikan tanda "love" serta membaca komentar-komentar di sana.
Saya lalu  mengecek akun yang bersangkutan. Apakah mayoritas videonya memang menarik dan tidak ada sesuatu yang vulgar di dalamnya? Setelah dirasa cocok, saya pun klik "mengikuti" untuk mendapatkan video berikutnya.
Hal yang sama saya juga saya lakukan untuk akun seputar fotografi makro, food photography, serta tidak ketinggalan penulis-penerbit di luar Kompasiana.
Menyimak apa yang mereka tampilkan seringkali memberi saya inspirasi dan kebahagiaan tersendiri. Seakan-akan saya sedang memberikan nutrisi untuk batin saya. Wow! Semoga tidak berlebihan ya kalimatnya hehehe....
Sebenarnya, adakah keuntungan atau manfaat bergabung dengan banyak komunitas?
Tentu saja ada. Bahkan banyak!Â
Selain yang saya sebutkan sebelumnya, manfaat ikut komunitas lainnya adalah membuka pintu wawasan, menambah informasi, membuka jalan rezeki, dan meningkatkan indeks bahagia yang tentu saja dapat memperpanjang usia!
Wah, apa iya mempunyai banyak komunitas dapat memperpanjang usia?
Tentu saja, ya.Â
Dulu sekali, saya adalah remaja pendiam dan sulit tertawa meski sedang ada yang menghibur dengan candaan.