Terutama bagi anak yang belum duduk di bangku sekolah, orang tua dapat menerangkan mengapa saat berkunjung ke rumah orang lain kita harus berbicara dengan sopan, dan duduk dengan sopan.Â
Sederhananya, Bunda dapat mengatakan bahwa tamu perlu menjaga perasaan hati tuan rumah. Jika kita ingin orang lain duduk dengan sopan di rumah kita, maka kita pun harus melakukan yang sama di rumah orang lain.
Tidak menyela pembicaraan
Seringkali anak-anak ikut menyimak obrolan orang tua. Secara spontan bisa saja mereka menanggapi atau ikut memberikan informasi. Nah, daripada orang tua merasa kesal dan malu, saya lebih suka mengatakan hal ini kepada anak, "Tunggu ya Nak, ibu sedang bicara dengan mamanya Isaura. Nanti kita cerita-cerita lagi ya..."
Saya tidak akan membentak anak di depan orang lain maupun di rumah kami sendiri. Sebisanya orang tua berkata lembut dan santun kepada anak.
Tidak berkomentar negatif tentang keadaan tuan rumah
Pernah suatu ketika sepulang dari berkunjung, si kecil berkomentar di tengah perjalanan pulang, "Bu, orang tadi siapa? Teman ibu, ya? Kok pas kita datang kelihatannya dia belum mandi?"
Dalam kesempatan ini saya berusaha menjelaskan kepada anak, mungkin tuan rumah sedang sibuk dan belum sempat mandi. Atau mungkin sedang kurang sehat. Sekalian saya sampaikan agar komentar seperti ini tidak boleh sampai terdengar oleh yang bersangkutan. Perkataan yang tidak sopan akan merusak hubungan pertemanan di waktu yang akan datang.
Tidak berbisik-bisik di hadapan tuan rumah
"Ibu, bolehkah aku lihat pemandangan di jendela?" begitu si kecil membisiki saya sambil senyum simpul.
Saya menatap si kecil lalu berkata, "Coba, minta izin langsung sama Bunda Aisha...."
Kawan saya pun senyum penasaran, lalu mendengarkan si kecil berbicara dengan gayanya yang lucu.