Kini semua hilang tanpa sedikitpun bekas tersisa. Aku hancur dalam kepingan rasa. Begitu bodoh karena mengikuti bisikan cinta pertama.
Aku kalut dan larut dalam kesedihan yang mungkin kau bayangkan. Tentang melepaskanku lalu pergi dengan yang lain.Â
Bagimu itu adalah permainan. Dan kau bisa menyembuhkan dendam dari kekasih pertamamu yang pergi.Â
Kau akan mencari hati yang baru untuk disakiti. Meninabobokkannya lalu menghempaskan hingga puas di hatimu. Entah sampai kapan.
*
Aku termenung di sisi jendela sebuah kafe, menunggu hujan yang menyakitkan berhenti membuka kenangan tentangmu.
***
Kota Kayu, 12 Februari 2023
Cerpen Ayra Amirah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H