Maka, sejak hari itu saya berusaha lebih memperhatikan keadaan anak-anak saya. Jika benar saya dikaruniai anak yang kreatif, apa yang harus saya lakukan?
Cover tissue untuk ibu
Suatu hari saya mulai flu dan menggunakan tisu lebih sering dari biasanya. Sekalian saja saya membeli tiga tisu ukuran kecil seharga sepuluh ribu.
Melihat ini, Asmi yang saat itu masih duduk di kelas lima, berinisiatif membuat cover tissue dari sisa kain yang ada.
"Ini, untuk tisu Ibu. Cantik, kan?" katanya sembari tersenyum ceria.Â
Saya menerimanya dengan perasaan kaget bercampur haru. Cepat sekali dia mengerjakannya. Baru sebentar saya tinggal ke dapur, pikir saya.Â
"Bagaimana cara menjahitnya?" tanya saya penasaran.
"Tinggal dibuat pola sesuai ukuran, Bu. Digunting, dijahit, dan bagian samping diberi karet untuk masukkan tisu. Sudah, tinggal aku kasih bunga!"
Membuat stiker untuk dijual kepada kawan sekolah
Belum lama ini, bersamaan dengan waktu ujian semester, Asmi meminta saya mencetak gambar yang sudah tersimpan dalam galeri foto handphone. Dia juga menyerahkan sedikit tabungannya untuk membeli isolasi dan double tip.
Saya mengira dia hanya ingin mengisi waktunya karena memang tidak tersita untuk bermain aplikasi game.Â
Saya bahkan memperingatinya agar memprioritaskan membaca buku-buku sekolahnya untuk menghadapi ujian semester.