"Nikmati ini, white tea untuk kesegaranmu."
"Apa aku terlihat buruk?"
Aku menatapmu, berusaha meghangatimu dengan senyum tulus, dan menggenggam sebelah tanganmu.
"Kau ingin kebenaran akan membelamu, bukan? Tunggu saja, waktu tidak akan menyia-nyiakan harapan kita. Semua akan datang pada waktunya.
"Mengapa kau tak mencari pria lain saja?"
Aku hampir tersinggung, tapi kulihat kau meneguk isi gelasmu. Semoga kau segera merasa lebih baik.
"Aku tidak akan membiarkanmu sendirian di tengah badai. Kau adalah suami sekaligus ayah yang sangat bertanggung jawab untuk kami."
Kulihat kau tersenyum, dan menatapku lembut. Ini ajaib.
Semoga kau segera bangkit.
Now it's tea time
Could you imagine being so messed up
Thinking you're number one
Pretending that you're the one
***
Kota Kayu, 12 Desember 2022
Cerpen Ayra Amirah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H