Lagipula tulisan di tembok luar ini adalah saran dokter Jan yang tinggal di bangunan sebelah.
Dia mengatakan, sebuah kalimat yang menarik akan memancing orang-orang datang."
Aku mengangguk-angguk sambil menahan senyumku.
Saat aku meninggalkan nyonya Elaine, dia sedang menikmati rotinya yang masih hangat sambil melambai-lambai.
Aku merapatkan mantelku, dan menyalakan mesin pemanas dalam diriku yang mungkin bernama semangat!
Aku memandang kios bukunya yang tampak kontras dengan langit sore di belakangnya.Â
Semoga masih ada kereta yang membawaku.
***
Kota Kayu, 7 Oktober 2022
Cerpen Ayra Amirah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H