Di atas selembar tikar yang kami bentangkan di bawang sisi tebing, dia terlihat berkali-kali berganti posisi.Â
Duduk, tengkurap, doyong, bersandar sampai baring dengan kaki membentuk seperti baling-baling.
Saat sore hari kami pulang membawa sedikit ikan kecil, Wina terlihat paling bergairah sampai kukira dia lupa rasa bosannya.
Begitulah.Â
Hampir sepanjang tahun kami saling menerima keinginan pasangan dan berupaya menyenangi hobi satu sama lain.Â
Lambat laun tak ada lagi masalah yang mengganggu, bahkan semua berjalan selaras.
Dan jika kalian lihat, saat ini kami sama-sama sedang membaca buku dengan posisi seperti mirror. Kami duduk di kedua ujung sofa dan kaki kami sama-sama berada dalam selimut menahan salju yang turun di luar.
Ada kabar gembira yang mungkin juga kalian tunggu di akhir cerita ini. Saat inu Wina tengah berbadan dua. Maksudku ada bayi kami di perutnya.Â
Ya, kami akan segera punya anak!
Jadi, cobalah resep dari Opa Hans dan Oma Retta jika kalian merindukan hadirnya momongan. Lakukan hal yang sama dengan pasanganmu sebisamu. Kamu akan merasakan sesuatu yang ajaib di sana. Sampai jumpa.
***