Buku itu berjudul Desert Children karya Waris Dirie. Kira-kira, buku ini bercerita tentang situasi di gurun pasir. Keduanya sangat penasaran, tapi apa boleh buat buku ini baru mendapat giliran dibaca saat sekolah sudah dimulai.
Mungkin ayahmu tidak berpikir untuk memberikan hadiah buku di awal liburan sekolah. Tetapi ayah temanmu membeli sepuluh buku petualangan anak dan sepuluh buku sains untuk mereka.Â
Bagi Mimi dan Koko, ini jauh lebih menarik ketimbang bermain sepeda sepanjang musim liburan atau berjalan-jalan ke wahana hiburan sekalipun.
Kamu sebenarnya tak percaya sama sekali tentang tangga imajinasi itu. Tetapi temanmu dan adiknya sekarang sudah sampai di atas rak buku mereka, dan menaiki tangga sekali lagi sebelum sampai pada sebuah pohon.Â
Tentang pohon itu, kamu juga merasa heran bagaimana pohon seperti itu bisa berada di dalam kamar mereka.
Yang jelas temanmu dan adiknya tampak sangat rukun dan santai membaca buku yang dibawa.
*
Mimi dan Koko terpana. Sejauh mata memandang, terhampar lautan pasir tanpa satu pun pohon untuk berlindung.
"Kita benar-benar sampai di gurun?" kata Koko bersemangat.
"Kelihatannya begitu," sahut Mimi.Â
Keduanya kemudian mulai berjalan, berusaha mencari tahu apakah ada sesuatu yang bisa ditemukan.