Mungkin ayahmu tidak berpikir untuk memberikan hadiah buku, tetapi yang lainnya. Mainan model baru, sepeda, atau bahkan jalan-jalan dan menginap di hotel.
Sebagai temannya, kamu agak sedih karena Mimi dan adiknya, Koko, selalu menerima buku di hari ulang tahun atau hari istimewa lainnya. Naik kelas dan mendapat peringkat satu di kelas, misalnya.
Saat berkunjung ke rumahnya, kamu melihat sendiri buku-buku itu disusun di rak besar. Dengan rasa heran akhirnya kamu bertanya, "Apa yang kalian lakukan dengan buku-buku ini?"
Bagimu, mempunyai buku yang banyak sama artinya dengan menghilangkan sebagian waktu untuk bermain. Ini sangat membosankan, dan pasti menyebalkan.
Tetapi ketika Mimi membisikkan sesuatu ke telingamu, darahmu mengalir cepat. Jantungmu berpacu, dan matamu berbinar.
Malam ini pun kamu masih memikirkan perkataan temanmu itu. Jika semua itu benar, pasti menyenangkan menjadi Mimi dan Koko.Â
*
Seperti biasanya, selesai makan malam bersama, Mimi dan Koko masuk ke kamarnya. Ayah Mimi hanya mengizinkan anak-anaknya bermain pada siang hari. Malam hari mereka harus fokus untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Sekitar pukul delapan malam, Mimi memberi kode kepada adiknya. Koko pun bergegas menyimpan buku-buku pelajaran ke dalam tas.
Dengan wajah cerah, Mimi dan Koko meraih salah satu buku di rak besar dan membawanya menaiki tangga imajinasi.