Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tahukah Bunda, Anak Mempunyai Mainan Favorit

10 Mei 2022   12:48 Diperbarui: 11 Mei 2022   01:56 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantun disalin dari buku sekolah. Foto: dokpri

Mainan dan anak, adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dengan bermain, mereka seakan masuk ke dunianya. Tak butuh ayah bundanya lagi, cukuplah teman dan mainan.

Tapi sayangnya, masalah tak selesai sampai di sini. 

Tanpa disadari, kita para orang tua sering terjebak pada pola pikir yang sama sekali tak ada dalam pikiran si buah hati. 

Apa sajakah? Jangan-jangan kita benar melakukannya.

  1. Menganggap mainan tertentu lebih baik dari yang lainnya. Beberapa mainan modern dianggap mempunyai nilai edukasi dan bermanfaat. Akhirnya Bunda memilah mainan anak dan menjauhi mainan lainnya
  2. Menilai kualitas mainan tergantung dari merk-nya. Dengan asumsi ini, Bunda tak segan membayar lebih banyak asalkan bisa memiliki brand ternama
  3. Mainan mahal lebih bergengsi. Awalnya dari prinsip ada rupa, ada harga. Ujung-ujungnya, Bunda memandang rendah tetangga atau saudara yang hanya mampu membeli mainan anak dengan harga murah
  4. Jumlah mainan yang banyak, menandakan kasih sayang. Tidak heran jika mainan mudah ditemukan di semua sudut rumah. Di lemari, laci, kardus, bawah tangga, penuh dengan mainan.
  5. Anggapan tidak mampu membeli mainan untuk anak, adalah hidup yang amat menyedihkan. Hal ini akhirnya mendorong Bunda lebih mementingkan membeli mainan anak, ketimbang menabung untuk biaya pendidikannya kelak 
  6. dan lain sebagainya

Si Bolang dan permainannya

Mari kita sedikit mengingat, bagaimana si Bolang menghabiskan masa kecilnya. 

Dengan bermain juga. Persis, tidak berbeda dengan anak-anak kita.

Bagaimanakah cara dia bermain?

Ya, si Bolang biasa berenang di sungai. Menangkap ikan dengan tombak, memanjat pohon kelapa untuk mengambil buahnya, membuat mobil-mobilan dari botol bekas, sampai membuat kerajinan dari bahan tempurung kelapa.

Si Bolang adalah refleksi anak-anak Indonesia di semua penjuru tanah air. Mereka mengisi masa kecil dengan memainkan permainan tradisional. Antara lain sepak bola api, engklek, egrang, tangkep jaran, dan sebagainya.

Dari kesemuanya itu, tanpa disadari anak-anak sudah melakukan olah tubuh, melakukan petualangan kecil di alam, menemukan hal-hal baru, dan melatih cara berpikirnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun