Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Bunga Kantong Semar, Sudah Pernah Dengar?

12 April 2022   13:38 Diperbarui: 12 April 2022   16:22 2686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Kantong Semar, Sudah Pernah Dengar?| foto: Ayra Amirah

Akhir-akhir ini, hujan sering menyandera keluarga bersama anak-anak mereka dalam rumah. Berbagai aktivitas dilakukan sebisa mungkin membuat hati senang, meski terkurung dalam ruang. 

Di luar sana, tanah kering dan akar-akar pohon sangat mendamba datangnya air untuk melestarikan kehidupan. 

Begitulah, semalam hujan dan angin menari bebas membentuk cerita tersendiri. Namun pagi ini dia sudah pergi sama sekali.

Dengan senang hati, saya menggandeng tangan si kecil dan mengajaknya berjalan-jalan tak jauh dari rumah. 

Tiba-tiba langkah terhenti. Kami menemukan bunga yang biasanya banyak tumbuh di semak sebelah sana. Ya, kami sudah tidak asing dengannya sejak tiga tahun terakhir tinggal di Handil Kopi, sebuah daerah berpasir dekat pinggiran hutan.

Kami menemukan bunga kantong semar| foto: kolase Ayra Amirah
Kami menemukan bunga kantong semar| foto: kolase Ayra Amirah

"Kantong semar!" si kecil memekik.

Ya, ini adalah tumbuhan kantong semar (nepenthes) yang tidak dijumpai di sembarang tempat. Beberapa dari jenis tumbuhan ini mampu hidup di daerah yang minim unsur hara serta meskipun hanya mempunyai sedikit kandungan air tanah. Sebagian membutuhkan tempat yang lembab dan sebagian lagi membutuhkan sinar matahari langsung.

Mengapa diberi nama Kantong Semar?

Kantong berisi cairan untuk mengundang serangga datang|foto: Ayra Amirah
Kantong berisi cairan untuk mengundang serangga datang|foto: Ayra Amirah

Sebagai tumbuhan di alam liar yang mempunyai keunikan bentuk, nama kantong semar adalah sebutan yang tidak kalah unik. 

Tidak seperti tumbuhan lain yang umumnya terdiri dari batang, daun dan bunga, kantong semar benar-benar mempunyai banyak "kantong" yang dilengkapi cairan untuk mengundang serangga datang, serta penutup di atasnya. 

Kantong ini mengingatkan pada perut gendut tokoh wayang, Semar, bukan?

Semut, lalat, kupu-kupu, keong adalah beberapa jenis mangsanya, sehingga kantong semar digolongkan sebagai tumbuhan karnivora. 

Meskipun mampu hidup di daerah yang minim unsur hara dan hanya mempunyai sedikit kandungan air tanah, kantong semar membutuhkan zar nitrogen yang terdapat dalam serangga tersebut untuk kelangsungan hidupnya.

Serangga yang masuk ke dalam kantong akan terperangkap dan tidak dapat membebaskan dirinya. Kantong Semar sudah mempersiapkan lapisan lilin yang sangat licin dan juga lengket. 

Kemudian dia akan mengeluarkan cairan preteolase yang sangat asam untuk meremukkan kerangka keras dan mencerna daging serangga mangsanya.

Venus flytrap (Dionaea muscipula)|foto: Bobo.id/pixabay
Venus flytrap (Dionaea muscipula)|foto: Bobo.id/pixabay

Jika Sahabat pernah melihat tumbuhan karnivora dengan bentuk menyerupai kerang, serangga yang terperangkap masuk juga tidak dapat membebaskan diri karena tumbuhan reflek bergerak mengatup. 

Gerakan ini disebut haptonasti, yaitu gerak nasti pada tumbuhan insektivora karena adanya sentuhan serangga.

Jenis Kantong Semar

Kantong semar sendiri mempunyai 130 jenis dengan perbedaan menonjol pada warna bunga dan warna kantong. 

Berikut sedikit di antaranya:

1. Nepenthes rajah

Kantong Semar paling besar (Nepenthes rajah) | foto: wikipedia.org
Kantong Semar paling besar (Nepenthes rajah) | foto: wikipedia.org

Di antara semua tumbuhan pemakan serangga, Nepenthes rajah adalah jenis yang paling besar. Dia hidup di kawasan gunung Kinabalu dan gunung Tambayukon di Sabah, Malaysia. Statusnya saat ini terancam punah menurut International Union for Conservation  of Nature (IUCN).

2. Nepenthes villosa

Nepenthes villosa | foto: es.m.wikipedia.org
Nepenthes villosa | foto: es.m.wikipedia.org

Sebagai tumbuhan liar dengan keunikan yang eksotis, kantong semar atau disebut juga cangkir monyet, menarik untuk diabadikan sebagai karya seni. 

Di antaranya seperti puisi dalam buku The Raven karya Edgar Allan Poe (terbit pertama kali 29 Januari 1845), pelukis Tiongkok kontemporer Chen Hong, dan video game Pokémon Jepang.

Bagaimana menurut Sahabat?

3. Nepenthes maxima

Nepenthes maxima | foto: flickr.com/Pinterest
Nepenthes maxima | foto: flickr.com/Pinterest

Kantong semar jenis ini banyak tersebar di pulau Sulawesi, Maluku dan Papua. Jika Sahabat memeriksa pada online shop, akan menemukan harganya berkisar 20,00 sampai 80,00 US dolar. Wow!

Budidaya kantong semar 

Meski mempunyai pasar yang cukup baik, sebenarnya banyak pula orang yang tertarik melakukan budidaya kantong semar tetapi tidak melulu soal cuan. 

Salah satu alasan adalah jenisnya yang cukup banyak dengan karakteristik yang berbeda-beda, menjadi tantangan tersendiri bagi pencinta tanaman.

Kantong semar adalah tanaman hias yang mulai digemari | foto: ciriciripohon.com
Kantong semar adalah tanaman hias yang mulai digemari | foto: ciriciripohon.com

Selain dijadikan sebagai tanaman hias dalam pot-pot gantung, kantong semar merupakan tumbuhan herba yang mulai mendapat perhatian. Apa saja manfaatnya?

Secara umum, kantong semar berfungsi sebagai penanda iklim. Bahwa daerah tempat dia tumbuh memiliki curah hujan cukup dan juga minim unsur hara. Selain itu dapat digunakan sebagai pengganti, tali, serta sumber air minum bagi petualang.

Kemudian, bagi kesehatan manfaat kantong semar seperti yang saya kutip dari bibitbunga.com adalah:

  1. Nektar di bibir kantong digunakan sebagai obat luka bakar maupun radang mata
  2. Akarnya berkhasiat sebagai obat disentri
  3. Batangnya sebagai obat batuk dan demam
  4. Daunnya sebagai obat sakit kulit serta menghentikan pendarahan

Tidak disangka ya, tumbuhan liar nan unik ini juga bermanfaat obat bagi manusia. 

Lalu bagaimanakah melakukan budidaya tanaman ini?

Masih dari sumber yang sama, berikut saya meringkasnya:

  • Siapkan media tanam berupa tanah dan sekam bakar yang lembab r terlalu kering dan tidak terlalu banyak air). Dapat pula menggunakan cocopeat dicampur sekam 1:1
  • Bila Sahabat menggunakan bibit berupa biji, taburkan bibit di atas media tanam, tekan perlahan ke dalam tanah, lalu tutupi pot dengan plastik transparan yang diberi pori/lubang. Tunas akan tumbuh sekitar 1-3 minggu
  • Jika menggunakan bibit berupa batang, pilih dari tanaman yang berumur satu tahun dengan tinggi minimal satu meter. Potong batang sekitar 15 cm dan siapkan media tanam pada polibag yang dilubangi. Oles bagian pangkal stek dengan hormon pemacu akar dan pencegah jamur
  • Tanaman yang berasal dari stek, tidak membutuhkan pupuk, tetapi dapat diberikan nutrisi berupa fosfor, garam dan kalium. Tetapi yang berasal dari biji, dapat diberikan pupuk yang tidak mengandung urea dan amonium tinggi
  • Untuk mencegah serangan hama, gunakan pestisida sesuai aturan. Jangan lupa untuk memperhatikan karakteristik jenis yang dipilih.

Bagaimana, Sahabat tertarik mencoba?

Bunga kantong semar berbeda warna, ada yang wangi dan ada yang tidak | foto: kolase Ayra Amirah
Bunga kantong semar berbeda warna, ada yang wangi dan ada yang tidak | foto: kolase Ayra Amirah

Sebelum matahari terlalu tinggi, saya dan si bungsu memutuskan kembali ke rumah. 

Teringat pada waktu dulu si kecil pulang dari bermain dengan membawa beberapa bunga kantong semar yang wangi. Serta- merta saya berpesan agar lain kali tidak mengambil bunganya. Ini adalah salah satu cara menjaga lingkungan. Bagaimanapun setiap tumbuhan liar mempunyai fungsinya dalam ekosistem.

Kota Kayu, 13 April 2022

Ayra Amirah untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun