Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Persahabatan Donat dan Cokelat Panas

27 Maret 2022   08:30 Diperbarui: 27 Maret 2022   08:39 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alicia Montalban adalah seorang gadis lembut dan pemalu yang sangat dibenci ibu tirinya. Dia dianggap sebagai penghalang atas harta warisan yang berjumlah fantastis dari ayahnya. Apakah kamu ingat kisah ini dua puluh tujuh tahun lalu?

Keadaan Alicia saat itu, dia lumpuh dan hanya bisa beranjak dengan kursi rodanya. Ia begitu bergantung pada pengasuh yang baik hati dan selalu melindunginya.

Di atas meja di ruang makan, setiap pagi Alicia menemukan kehidupannya sendiri. Ia tak punya teman yang bisa mengajaknya ke kafe bahkan taman bunga dekat rumahnya. Maka diperhatikannya kisah persahabatan yang berlangsung antara kue donat dan cokelat panas dalam mug kecilnya. Ia pun bisa tersenyum-senyum senang.

"Selamat pagi, donat-donat manis..." sapa cokelat panas sambil menebarkan aroma nikmat tiada dua.

"Selamat pagi, tuan Cokelat panas. Hari sedang hujan. Apakah kau siap melayani nona Alicia?

"Tentu! Kita tunggu saja, dia akan menghabiskan meski perlahan," balas cokelat panas bersemangat.

Di luar, mentari enggan tersenyum karena hujan menderas. Namun di dalam rumahnya, Alicia senyum berseri memerankan tokoh ini sebelum kemudian memakannya sebagai menu sarapan. 

Apakah kamu tahu mengapa kue donat yang manis bersahabat dengan cokelat panas? Meski kebanyakan orang minum segelas air putih saat atau setelah makan donat, percayalah ini bukan sebuah cara yang tepat. Air putih akan cepat sekali menyerap glukosa. Kadar gula dalam darah jauh meningkat dan akibatnya adalah obesitas yang dijauhi gadis-gadis, bukan?

Cokelat panas sendiri sangat baik dinikmati karena kandungan flavonoid di dalamnya membantu mengurangi peradangan, mencegah resistensi insulin serta risiko diabetes tipe 2, mencegah kanker, meningkatkan daya ingat dan menjaga berat badan. 

Cerpen saya tentang cokelat panas lainnya: Secangkir Cokelat Panas di Atas Meja

Menurut Dewan Informasi Makanan Eropa (EUFIC), flavonol kakao yang terdapat dalam cokelat panas bermanfaat meningkatkan aliran darah dan memerangi kolesterol jahat (LDL). Belum lagi kandungan magnesium, kalium dan forfor yang berguna untuk kesehatan tulang.

Jadi, jika kamu mampir membeli donat, pastikan sahabat donat seperti cokelat panas yang berada dalam cangkirmu ya.

*

Rumah besar itu tampak sepi dan tenang. Alicia dan pengasuhnya tengah berjemur di suatu pagi yang cerah. Mereka melihat bunga rose dihampiri kupu-kupu besar yang indah.

Gadis itu memang lumpuh, tetapi bukanlah "si lumpuh terkutuk" seperti yang dikatakan ibu tirinya. Kelembutan hatinya telah menawan pemuda tampan bernama Nandito. 

Pagi itu Nandito sengaja berkunjung untuk melihat senyum sang pujaan hati. Alicia merasa bahagia dan langsung mengajaknya menikmati donat dan cokelat panas sambil menunjukkan dunianya.

"Hai tuan Cokelat panas dan engkau donat-donat manis! Aku ingin memperkenalkan seorang sahabat kepada kalian," katanya dengan senyum mengembang.

"Dia adalah Nandito, teman yang tak risih berdekatan denganku meski aku ini cacat."

"Halo, Nandito!" seru cokelat panas yang diperankan Alicia dengan suara lelaki tua.

"Apakah kau suka donat seperti kami? Ayo makanlah..." kali ini Alicia bersuara seperti peri kecil yang cantik.

Nandito tersenyum bahkan tertawa melihat kejutan ini. Hatinya terharu sekaligus senang melihat bagaimana Alicia telah menghibur dirinya dalam kesendirian selama ini.

Disaksikan pengasuhnya yang berlinang air mata, keduanya menghabiskan sarapan sambil bertatapan dan mengobrol apa saja. 

Kota Kayu, 27 Maret 2022

Cerpen Ayra Amirah untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun