Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Persahabatan Donat dan Cokelat Panas

27 Maret 2022   08:30 Diperbarui: 27 Maret 2022   08:39 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Dewan Informasi Makanan Eropa (EUFIC), flavonol kakao yang terdapat dalam cokelat panas bermanfaat meningkatkan aliran darah dan memerangi kolesterol jahat (LDL). Belum lagi kandungan magnesium, kalium dan forfor yang berguna untuk kesehatan tulang.

Jadi, jika kamu mampir membeli donat, pastikan sahabat donat seperti cokelat panas yang berada dalam cangkirmu ya.

*

Rumah besar itu tampak sepi dan tenang. Alicia dan pengasuhnya tengah berjemur di suatu pagi yang cerah. Mereka melihat bunga rose dihampiri kupu-kupu besar yang indah.

Gadis itu memang lumpuh, tetapi bukanlah "si lumpuh terkutuk" seperti yang dikatakan ibu tirinya. Kelembutan hatinya telah menawan pemuda tampan bernama Nandito. 

Pagi itu Nandito sengaja berkunjung untuk melihat senyum sang pujaan hati. Alicia merasa bahagia dan langsung mengajaknya menikmati donat dan cokelat panas sambil menunjukkan dunianya.

"Hai tuan Cokelat panas dan engkau donat-donat manis! Aku ingin memperkenalkan seorang sahabat kepada kalian," katanya dengan senyum mengembang.

"Dia adalah Nandito, teman yang tak risih berdekatan denganku meski aku ini cacat."

"Halo, Nandito!" seru cokelat panas yang diperankan Alicia dengan suara lelaki tua.

"Apakah kau suka donat seperti kami? Ayo makanlah..." kali ini Alicia bersuara seperti peri kecil yang cantik.

Nandito tersenyum bahkan tertawa melihat kejutan ini. Hatinya terharu sekaligus senang melihat bagaimana Alicia telah menghibur dirinya dalam kesendirian selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun