Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Masuk ke Alam Mimpi Bayi

19 Maret 2022   09:27 Diperbarui: 19 Maret 2022   09:48 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: Getty/iStockphoto

Kulirik jam di dinding. Pukul empat sore. Satu jam lagi Lukas sampai di sini. Menurut rencananya aku harus berpura-pura keluar bersama baby A. Aku harus pura-pura kehilangan bayi dan panik. Dengan demikian aku menyelamatkan nyawa adikku yang disandera. Ini omong kosong!

Segera kuhubungi nyonya rumah. Dia memberiku beberapa petunjuk. Sebaiknya aku memenuhi rencana penculikan ini. Pada saat yang sudah diperhitungkan, kawanan polisi langsung menyergap Lukas dan komplotannya. Aku terbebas dari ancaman undang-undang, dan adikku dapat diselamatkan.

*

Aku melihat baby A telah tumbuh menjadi balita tiga tahun yang lucu. Dia berjalan ke arahku dengan senyumnya yang imut. Setangkai bunga dahlia dia berikan sebelum memelukku. 

Aku terbangun pada jam dua pagi. Kunyalakan lampu kamar dan mendatangi box tidur baby A. Ia masih pulas dengan mimpinya. Sebentuk senyum yang sama dia tunjukkan. Dia pasti bermimpi indah karena terhindar dari rencana Lukas. Syukurlah.

Kota Kayu, 19 Maret 2022

Cerpen Ayra Amirah untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun