Suasana pesta keluarga di lantai bawah rasanya tidak nyaman lagi. Orang dewasa sibuk menceritakan kehidupan mereka yang sulit dipahami. Jericho akhirnya menggamit lengan Tara, mengajaknya bermain di loteng.
Kedua sepupu ini pun setuju. Dengan ringan mereka meninggalkan tawa membahana dan meja yang penuh makanan.
"Hati-hati, Tara!" kata Jericho memperingatkan. Kaki-kaki kecil mereka terus menaiki tangga, lalu keluar lewat pintu samping, dan begitu saja memutuskan memanjat atap.
"Bagaimana kalau aku terjatuh, Richo..."
"Kau tidak akan terjatuh. Ayo sini!"
Tara pun menginjakkan kakinya pada bekas kaki anak sepuluh tahun itu. Perlahan dan tenang, sampai akhirnya mereka menemukan tempat yang nyaman.
Wow!Â
Jericho dan Tara terkesima melihat pemandangan di depan sana. Rumah-rumah penduduk itu terlihat sebagai kumpulan titik cahaya yang indah. Sama seperti wajah langit di atas kepalanya.
"Richo, lihat! Kucing kecil ini mengikuti kita," Tara terkejut dengan keberadaan kucing di dekatnya.
"Kelihatannya dia suka padamu," sahut anak lelaki itu tanpa benar-benar menoleh. Ia asyik memperhatikan gugusan bintang yang begitu jauh.