Begitu juga menikmati es buah di balkon apartemen yang dipesan dari aplikasi ponsel, lalu dibawa abang ojol, ngga seger sama sekali, bukan?
Meski pundi-pundinya terus bertambah, tak urung Janet merasa iri dengan Roby yang notabene masih tercatat sebagai masyarakat biasa.
Rumah mewah di kota kelahirannya untuk ditinggali orang tua dan saudara, mobil impor, apartemen, saham, bisnis, telah ditukar dengan kebebasannya sebagai orang kebanyakan.Â
Sekarang ia selalu diuntit paparazi. Posenya yang sedang leyeh-leyeh di pantai Moli'i Sahatu, Taman Nasional Wakatobi, dengan cepat tersebar di dunia maya.Â
Percintaannya dengan seorang pria bule, juga sempat menjadi berita utama surat kabar. Segala gerak-geriknya "laku" bagi bianis hiburan tanah air.
Janet menyadari menjadi bintang butuh mental kuat. Ia juga harus menciptakan caranya sendiri untuk mendapatkan kebahagiaan.Â
Delapan bulan kemudian
"Lu yang sabar ya, Say..." bisik Roby sambil menatap manik mata Janet. Tatapannya begitu hangat, dengan mata merebak tangis.
Kecelakaan mobil yang menimpa artisnya, terbilang tragis dan mengerikan. Dan pada hari itu dirinya sedang izin mendampingi istrinya melahirkan. Janet hanya berdua dengan supir.Â
Semua seperti sudah diatur untuk menyadarkan dirinya.
Janet tak menyahut. Tersenyum pun ia tak bisa. Hanya bulir bening mengalir dari sudut matanya, terus turun membasahi bantal putih.
"Keluarga loe akan segera sampai kok. Gue baru aja telepon. Udah keluar bandara Soetta kok..." bujuk Roby lagi.