"Ayolah Al, kita keluar dan cari barang lain asal bukan boneka!" gadis itu menyeretku.
"Tunggu!" aku menarik tanganku.Â
Aku mengamati sesosok boneka perempuan bermata besar. Rambut pirangnya terkesan cantik dengan hiasan di bagian kiri. Dia mengenakan dress putih yang sepertinya dibuat dari serat alami.
"Mbak, saya mau yang ini dong!" pintaku pada penjaga toko.
"Berapa ya, harganya?"
"Wah, boneka ini tinggal satu, Mbak."
"Iya, saya cuma mau satu kok."
"Maksud saya, boneka ini sudah dibooking, Mbak. Cuma kami belum sempat menyimpannya."
Aku diam sejenak.
"Sudahlah Al," Sarah mulai menarikku lagi. Gadis itu benar-benar tak setuju aku membeli boneka.
"Siapa yang booking, Mbak?"