Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Seperti Apa, Cinta yang Murni Itu?

25 Desember 2021   08:48 Diperbarui: 25 Desember 2021   08:57 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Seperti Apa Cinta yang Murni itu?| Foto: Mom and daughter photoshoot.com

Apakah ini sebuah tekanan?

Saya pribadi termasuk ibu yang peduli dengan pencapaian. Saya berkata kepada anak saya, "Sekolah itu membutuhkan biaya, melelahkan... maka jangan sampai nilai pelajaranmu enam puluh lima. Ibu memberi batas terendah delapan puluh lima. Artinya engkau boleh tidak memahami pelajaran sebanyak nilai lima belas saja, tidak lebih."

Dan agar anak saya dapat memahami materi pelajarannya dengan baik, saya memberikan arahan, dorongan, fasilitas, metode, dukungan dan batasan jam bermain/bersantai kepadanya.

Sebagai gambaran, saya mengharuskan ia menjawab soal-soal IPS yang terdapat dalam aplikasi ponselnya. Sebab ia tampak lemah pada mata pelajaran ini. Tidak memberatkan, karena ia hanya perlu mengerjakan dua puluh soal atau satu level per hari. Dan lagi tingkat kesulitan berjenjang dari level satu sampai tiga puluh.

Ringkasan mapel IPA yang dibuat si sulung| Foto: dokpri
Ringkasan mapel IPA yang dibuat si sulung| Foto: dokpri

Saya sadar telah memberikan harapan dalam cinta saya, bahkan tekanan. Untuk itulah saya tertegun membaca tulisan (cerpen) Andi Firman.

Kemudian saya bertanya pada anak saya, "Apakah ada cara belajar yang selama ini ibu arahkan, ajarkan, yang tidak engkau sukai?" 

Anak saya menjawab, "Tidak ada."

"Bagaimana dengan kewajiban menyimak pelajaran bahasa Arab dari ustadzah Fifi dalam channelnya?"

"Tidak keberatan."

"Sewaktu ibu minta membuat ringkasan IPA?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun