Sulit bagiku untuk membuktikan, di sini aku hanyalah pelayan. Polisi-polisi itu telah berhari-hari menggeledah rumah Tuan Marten untuk membuktikan penyebab kematiannya.
Sangat menjengkelkan, saat orang-orang itu hanya butuh menemukan siapa pelaku sebenarnya, dan melupakan aku terlalu tua untuk pemeriksaan ini.
"Nyonya, tolong katakan siapa saja orang yang bertemu Profesor pada hari itu?" kali ini yang mengintrogasi berkumis tebal tapi ia tampak lebih santun.
Jujur saja, sejak dulu aku tak suka bila kediaman Tuan Marten dipenuhi sahabat atau rekan lainnya. Bukan karena piring-piring kotor yang akan memenuhi dapur nantinya. Tetapi ada alasan lain.
"Kupastikan hanya tiga yang telah kusebutkan kemarin, Sir!"
"O'nell, Bernhard, dan David?"
"Itu maksud Anda?"
Aku mengangguk. Setelah itu ia memperbolehkan aku pulang.
Tapi, selama rumah itu diberi pita kuning, aku tidak dapat pulang ke sana. Aku terpaksa menginap bersama Suster di biara.
*