Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pallu Ce'la dan Palumara, Resep Favorit di Rumah Mertua

5 November 2021   09:06 Diperbarui: 6 November 2021   04:30 2251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi palumara khas Makassar, sup ikan kuah segar. (sumber: SHUTTERSTOCK/MARDIANA_MOMDD via kompas.com)

Meski saya berada jauh dari mertua, bukan berarti jauh pula di hati. Justru, kedatangan saya, suami dan anak-anak di waktu-waktu yang lalu, meninggalkan kesan yang kuat di hati saya sebagai menantu.

Salah satu kenangan yang tidak terlupakan adalah semasa ibu mertua masih sehat dan saya baru saja masuk dalam keluarga suami. Istilahnya disebut sebagai pengantin baru.

Perbedaan budaya dan kebiasaan dalam keluarga mertua yang asli Makassar, menjadi hal baru yang menarik bagi saya. Apalagi mamak (sapaan untuk ibu mertua) senang mengajak saya masak menu-menu kegemaran keluarga.

Dua di antaranya adalah resep memasak tanpa minyak, ikan bolu (bandeng) yang setiap hari terhidang di meja makan sebagai menu wajib, menemani masakan lainnya. 

Resep ini sudah menjadi tradisi bagi suku Makassar, apalagi memasak menggunakan tungku kayu bakar. Hmm, kelezatannya menambah kehangatan makan bersama seluruh anggota keluarga.

Pallu Ce'la raccak taipa

Ilustrasi Pallu Ce'la dan Pallumara, Resep Favorit di Rumah Mertua|dokpri
Ilustrasi Pallu Ce'la dan Pallumara, Resep Favorit di Rumah Mertua|dokpri

Dalam bahasa Makassar, pallu artinya masak; dan ce'la artinya garam. Jadi, pallu ce'la adalah teknik memasak ikan dengan cita rasa asin berpadu aroma kunyit dengan sambal mangga sebagai pelengkapnya.

Kota Makassar (dahulu disebut Ujung Pandang) merupakan kawasan pantai yang berhadapan langsung dengan selat Makassar. 

Wilayahnya hanya seluas kurang lebih 175,77 kilometer persegi, termasuk sebelas pulau kecil yang terdapat di selat Makassar.

Maka tidak heran dengan kondisi perairan sedemikian, hasil laut berupa ikan memiliki tingkat konsumsi yang tinggi di sana. 

Daratan Sulawesi yang dipenuhi kebun kelapa, mendorong produk lokal berupa minyak goreng dengan keistimewaan gurih kelapa, bukan sawit. 

Aroma wangi yang khas, saat para ibu memasak, terbawa angin dan memikat siapa saja. Ini menjadi pengalaman luar biasa saat saya menginjakkan kaki pertama kali.

Ikan cakalang (tongkol) sangat melimpah jumlahnya di perairan Sulawesi. Namun, petani tambak di sana sangat pandai membudidaya jenis ikan bandeng, sehingga kepopulerannya menyamai hasil laut termasuk tuna ekor kuning.

Di Sulawesi, ikan bandeng dikenal sebagai ikan bolu. Disukai karena rasanya yang gurih dan sangat cocok dimasak pallu ce'la, pallumara, maupun dibakar. 

Kebetulan, kemarin di Samarinda, harga ikan turun dibandingkan beberapa minggu sebelumnya. Sengaja saya membeli lebih, supaya dimasak pallu ce'la untuk hari berikutnya. 

Ini adalah menu istimewa di hati karena berasal dari kebiasaan di rumah mertua. Tanpa saya sadari, bertepatan dengan topik pilihan dari admin Kompasiana. 

Bagi Sahabat yang penasaran, berikut saya bagikan resep sederhana yang praktis, tidak membutuhkan waktu lama untuk menyajikannya.

  1. Siapkan 1/2 kg ikan, bisa bandeng, tongkol atau layang, sesuai selera. Saya memilih ikan lajang (ikan layang) seperti pada foto ilustrasi. Buang insang, isi perut lalu cuci bersih
  2. Siapkan panci dengan 500 cc (dua setengah gelas) air bersih. Tata ikan ke dalam panci. Boleh juga dialasi daun pisang pada dasar panci
  3. Tambahkan bumbu sederhana berupa garam dapur dan kunyit sebagai penghilang amis ikan
  4. Masak dengan api sedang sampai kuah berkurang dan daging ikan menjadi sintal
  5. Boleh dilengkapi dengan raccak taipa (sambal mangga muda). Cara membuat: cincang mangga muda, tambahkan irisan bawang merah, cabai, terasi, penyedap rasa dan sedikit air matang. Kebetulan di Samarinda belum musim mangga, jadi saya tidak membuatnya.

Nah, juku pallu ce'la telah siap dinikmati bersama nasi hangat.

Pallumara jepa sagu

Ilustrasi pallumara ikan jepa sagu|foto: tangkap layar you tube Risda Cida
Ilustrasi pallumara ikan jepa sagu|foto: tangkap layar you tube Risda Cida

Selain resep tersebut, pallumara adalah menu andalan masyarakat setempat termasuk ibu mertua. Cita rasa asam, gurih dan sedap sangat cocok dinikmati saat cuaca panas maupun musim hujan seperti sekarang.

Bahan utama sama, ikan dari perairan Sulawesi berupa cakalang (tongkol), tuna ekor kuning, bolu (bandeng) maupun lajang (layang).

  • Pertama, siapkan 500 kg ikan segar, buang insang dan isi perutnya, lalu cuci bersih
  • Siapkan panci dengan 600 cc air bersih, masukkan ikan dan masak dengan api sedang
  • Masukkan asam mangga, garam, bubuk kunyit, tumisan bawang putih dan cabai 
  • Setelah kuah mengental, angkat dan sajikan bersama nasi hangat maupun jepa sagu

Jepa adalah olahan sagu yang diberi sedikir garam, lalu dipanggang dengan cobek tanah liat di atas perapian kayu bakar. Saat dipanggang, bisa juga diberi topping ronok (ikan teri basah) bila suka.

Sedangkan asam mangga adalah perasa asam terbuat dari mangga muda yang dipotong korek api, lalu dijemur hingga kering. Digunakan khusus untuk membuat resep pallumara khas Makassar.

Bisa dibayangkan, asam gurih dan sedap kuah ikan pallumara dikombinasi sagu tawar yang hangat. 

Saya sangat terkesan dengan menu ini, karena menikmatinya saat sedang mengandung anak pertama.

Sudah setahun lebih ibu mertua berpulang, namun segala kenangan dan kebaikan ibu mertua selalu terkenang di hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun