Antara kaget dan gagal paham, tapi beberapa saat kemudian saya justru mengirim tulisan pertama saya berupa cerpen. Sejak itulah saya mengenal dan mulai rajin mengirim tulisan berupa cerpen, puisi, termasuk mengikuti event Maraton Nulis Awal Tahun 2021 dan event THR Samber Ramadhan 2021.
Silahkan kunjungi cerpen pertama saya, Seikat Bunga yang Tak Pernah Kau Berikan
Beberapa cerpen, awalnya sudah tayang di blog Secangkir Kopi Bersama. Tetapi karena alasan teknis dan waktu yang terbatas, dengan berat hati akhirnya saya harus memilih fokus pada satu blog saja. Walau begitu, saya sangat sangat berterima kasih.
Tujuan Berkompasiana
Setiap tindakan pasti mempunyai tujuan. Ya, saya percaya itu.
Menulis dengan blog pribadi maupun blog bersama, tujuan saya sama: turut menggiatkan literasi serta berbagi inspirasi.
Bedanya, di rumah Kompasiana, saya dapat belajar banyak dari tulisan kompasianer senior dan atau ahli di bidangnya.Â
Saya begitu menikmati paragraf demi paragraf tulisan mereka saat blog walking di sela keseharian sebagai istri sekaligus ibu dari tiga anak perempuan (empat, sepuluh dan tiga belas tahun).
Merasa lebih bahagia dengan aktivitas menulis
Dalam tulisan ini, saya tidak menggarisbawahi berapa "pencapaian" yang saya raih, selama setahun berkompasiana. Jumlah artikel dan lain-lain, tertera pada akun.
Tetapi saya ingin menyampaikan bahwa hari-hari saya tidak lagi membosankan. Saya bersemangat karena setiap hari bisa membaca, menulis dan menimba tentang apa saja. Saya menyinggahi judul-judul dari kompasianer yang sudah saya follow maupun yang belum. Akhirnya saya menjadi lebih bahagia dari sebelumnya.