Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Selamat, Saya Genap Setahun Berkompasiana

28 Oktober 2021   19:53 Diperbarui: 28 Oktober 2021   21:34 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Selamat, Saya Genap Setahun Berkompasiana|foto: dokpri

Setelah cukup lama tak membuka diary lyfe, hari ini saya membuka dan menuliskan sesuatu di sini.

Selamat memperingati hari Sumpah Pemuda 2021, Sahabat Kompasianer sekalian.  

Pada 28 Oktober 1928, pemuda Indonesia sepakat dengan tiga butir ikrar tanda persatuan dan cinta pada tanah air Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Selain memperingati hari Sumpah Pemuda, pada hari ini saya pribadi juga menandai genap setahun berkompasiana, sebuah aktivitas berliterasi dan berbagi inspirasi.

Tidak kurang istimewa, bulan ini juga menjadi bulan kelahiran platform pilihan saya, Kompasiana, yang saat ini mengusung slogan opini bermakna.

Dalam kesempatan ini, sekaligus saya mengucapkan selamat atas 13 tahun menjadi media bagi ratusan ribu kompasianer berbagi, beropini dan berkarya literasi. Semoga senantiasa menjadi "rumah" yang teduh, aman dan nyaman. Aamiin.

Awal mengenal Kompasiana

Sebelumnya, saya sudah mempunyai blog pribadi. Ada beberapa url (Uniform Resource Locator = cara identifikasi lokasi file di internet) yang saya buat, dan terbanyak membahas seputar parenting anak. Tetapi saya baru saja setahun mengisinya, dengan jumlah kurang dari seratus judul.

Suatu hari, pada 28 Oktober 2020, saya tertarik membaca tautan yang dibagikan seorang sahabat, ibu Erina Purba, di laman facebook. Isinya tentang upacara peringatan hari Sumpah Pemuda yang dilaksanakan virtual di tempat beliau mengajar. 

Saya pun mendaftar dengan ID Ayra Amirah untuk bisa memberikan tanggapan pada bagian akhir artikel. Tapi sayang, komentar tersebut dihapus admin karena kurang dari 70 kata.

Antara kaget dan gagal paham, tapi beberapa saat kemudian saya justru mengirim tulisan pertama saya berupa cerpen. Sejak itulah saya mengenal dan mulai rajin mengirim tulisan berupa cerpen, puisi, termasuk mengikuti event Maraton Nulis Awal Tahun 2021 dan event THR Samber Ramadhan 2021.

Silahkan kunjungi cerpen pertama saya, Seikat Bunga yang Tak Pernah Kau Berikan

Beberapa cerpen, awalnya sudah tayang di blog Secangkir Kopi Bersama. Tetapi karena alasan teknis dan waktu yang terbatas, dengan berat hati akhirnya saya harus memilih fokus pada satu blog saja. Walau begitu, saya sangat sangat berterima kasih.

Tujuan Berkompasiana

Setiap tindakan pasti mempunyai tujuan. Ya, saya percaya itu.

Menulis dengan blog pribadi maupun blog bersama, tujuan saya sama: turut menggiatkan literasi serta berbagi inspirasi.

Bedanya, di rumah Kompasiana, saya dapat belajar banyak dari tulisan kompasianer senior dan atau ahli di bidangnya. 

Saya begitu menikmati paragraf demi paragraf tulisan mereka saat blog walking di sela keseharian sebagai istri sekaligus ibu dari tiga anak perempuan (empat, sepuluh dan tiga belas tahun).

Merasa lebih bahagia dengan aktivitas menulis

Dalam tulisan ini, saya tidak menggarisbawahi berapa "pencapaian" yang saya raih, selama setahun berkompasiana. Jumlah artikel dan lain-lain, tertera pada akun.

Tetapi saya ingin menyampaikan bahwa hari-hari saya tidak lagi membosankan. Saya bersemangat karena setiap hari bisa membaca, menulis dan menimba tentang apa saja. Saya menyinggahi judul-judul dari kompasianer yang sudah saya follow maupun yang belum. Akhirnya saya menjadi lebih bahagia dari sebelumnya.

Sejujurnya, terselip kekhawatiran ke depannya tidak dapat terus membaca dan menulis di platform ini apabila sekolah tatap muka aktif kembali. Waktu saya pasti akan tersita untuk kedua anak yang harus diantar jemput sekolah.

Menulis cerpen sepanjang Oktober ini

Jika, Sahabat Kompasianer terheran menyadari hampir sebulan terakhir tulisan saya didominasi oleh cerpen, sebenarnya saya sedang menandai awal kehadiran saya lewat kanal cerpen, serta headline pertama saya juga sebuah cerpen.

Silahkan kunjungi headline pertama saya, Rahasia Seorang Istri

Harus saya akui, ternyata saya rindu beropini dan berbagi dalam bentuk artikel bebas, hehe...

Akhirnya, dalam kesempatan ini saya menghaturkan banyak terima kasih atas kebaikan hati, kesetiaan dan keramahan Sahabat Kompasianer yang senantiasa mendukung, membantu serta menyemangati selama setahun ini.

Semoga selalu dilimpahkan kesehatan dan keberkahan dari Sang Pencipta.

Salam santun saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun