Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Susun untuk Maudy

19 Oktober 2021   07:19 Diperbarui: 19 Oktober 2021   09:13 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ken dan Maudy saling berpegangan tangan. Mereka sama memberikan kekuatan satu sama lain. Memang tidak mudah untuk mendapatkan sesuatu, bukan?

"Sayang, kamu tenang saja ya. Aku sudah biasa kok.

Coba deh kamu pikir, kalau kita ingin menikmati kelapa muda yang manis dan segar, kita harus berjuang dulu memanjat pohon kelapa yang tinggi. Kita harus punya keahlian memanjat. Selain itu, risikonya adalah kita bisa saja jatuh dari pohon dan tulang kita patah. 

Ya kan?"

Antara bersemangat dan sedih, Maudy lalu menjawab, "Tapi harga satu unit apartemen di kawasan Sudirman itu, selangit, Sayang?!"

Dengan tatapan teduh, Ken membelai kepala kekasihnya. "Kita berdoa kepada Allah, kita serahkan kelemahan kita di hadapan Allah, karena hanya Allah yang Mahaperkasa,  Sayang..."

*

Malam-malam berikutnya, Maudy tak dapat tidur. Di kamarnya, gadis itu gelisah bukan main. Bagaimana Ken sanggup memenuhi persyaratan yang diberikan Papa? 

Ken bukan Bandung Bondowoso yang mempunyai kesaktian untuk membangun candi Prambanan dalam semalam.

Uang puluhan miliar itu tidak akan terkumpul meski Ken bekerja siang malam sampai mereka berubah menjadi kakek-kakek dan nenek-nenek. Ini sama saja Papa melarang Maudy menikah dengan Ken!

Tangis kesedihan tumpah tanpa bisa ditahannya. Maudy tak habis pikir dan merasa papanya sungguh keterlaluan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun