"Sayang, aku memilih belahan jiwa dengan segenap doa, dan membawanya dalam hidupku dengan sebuah ikrar kepada Sang Pencipta," papar pria itu.
"Cukup Mas memanggilku sayang. Tinggalkan aku sendiri, Mas..." pinta Denik dengan suara bergetar.
Hatinya hancur sekarang. Ia merasa dihina sekaligus dicampakkan. Kali ini air matanya runtuh tanpa bisa ditahan lagi.
"Bagaimana kita bisa menikah?" tanya pria itu. "Dua tahun lagi putramu mungkin menyelesailan kuliahnya. Lalu dia akan menikah. Bisa dibayangkan kita..."
"Cukup, Mas! Tinggalkan aku sendiri!"
Dengan berat hati, Prakasa melangkah pergi meninggalkan wanita secantik berlian yang dikecewakannya.
Prakasa yakin ini adalah keputusan yang terbaik. Mungkin awalnya akan sangat menyakitkan. Tapi inilah cara agar Denik selalu berkilau dan berharga seperti halnya berlian.
Biarlah ini menjadi pelajaran berharga. Biarlah ia menjadi wanita di pinggir kalbu. Ning dan putrinya yang masih kecil, berhak mendapatkan hatinya yang utuh.
SELESAI
Kisah dua Wanita Secantik Berlian
Kisah satu Wanita di Balik Jabatan