Di balik rumpun bambu, Celia melihat sebuah kolam kecil. Ada tumbuhan teratai yang bunganya sedang mekar. Gadis itu menjadi girang karenanya.Â
Ah, Roy tidak bilang tentang kolam ini sebelumnya. Bahkan ia sendiri belum pernah menjelajah sampai sini.
Matanya berkeliling mencari tangguk penangkap ikan. Kira-kira disimpan dimana, oleh penghuni sebelumnya??
"JANGAN BERI MAKAN IKAN DI KOLAM"
Celia membaca tulisan pada selembar tripleks yang dipasang pada batang pohon. Di bawahnya, dua buah tangguk besar dan kecil disangkutkan.
Alis gadis itu berkerut.Â
Aneh! Seumur hidupnya, ia tak pernah mendengar larangan seperti itu. Yang ada juga... ikan peliharaan harus diberi makan biar tidak mati.
Celia mengambil tangguk besar dan mendekati kolam. Ia ingin melihat ikan itu dari dekat, lalu melepaskannya lagi nanti.
Matahari mulai menyengat kulitnya. Angin juga bertiup menerbangkan rambutnya. Bukan, sepertinya mengacak-acak dengan kasar.Â
Angin bertiup semakin kencang. Daun-daun kering tampak beterbangan bersama debu lainnya. Apakah ada badai? Celia menatap berkeliling.
Tiba-tiba dari dalam kolam muncul makhluk perpaduan hiu dengan gurita, mirip sharktopus dalam film Amerika yang biasa ditontonnya.